Kamis, 15 November 2018

Cerita Dewasa - Hamil Bercinta Dengan Teman Suamiku


KacangMasPoker - Cerita Dewasa - Hamil Bercinta Dengan Teman Suamiku - Memang betul, anak yang baru saja kulahirkan bukanlah berasal dari benih koko atau suamiku sendiri tapi dari benih mas Yanto, seorang pria pribumi yang merupakan partner usaha suamiku dan udah berkeluarga.

Aku sempat khawatir apakah anakku nantinya dapat lebih serupa bapak biologisnya dibandingkan bersama dengan ibunya, dikarenakan kalau hal ini berlangsung maka perselingkuhanku dapat segera ketahuan. Tapi ketakutanku ternyata tidak beralasan dikarenakan mata anakku selamanya sipit dan berkulit putih walaupun beberapa anggota wajahnya lebih serupa mas Yanto dari pada Koko. Aku menghendaki dapat bertemu mas Yanto nanti di jam besuk untuk membuktikan kepadanya bahwa anak biologisnya itu sehat-sehat saja.

Dalam kegembiraannya Koko dan mertua perempuanku mengatakan bahwa mereka menghendaki saya melahirkan 2 hingga 3 anak ulang sehingga tempat tinggal tidak sepi katanya. Aku hanya tersenyum kecut dikarenakan saya tidak begitu percaya apakah mas Yanto masih berkenan menghamiliku ulang ? Bahkan saya termasuk tidak sadar apakah saya masih memiliki kesempatan untuk bercinta bersama dengan mas Yanto lagi.

Namaku Syeni, usiaku waktu itu 29 tahun, saya keturunan Chinese yang masih totok dan saya sekarang jadi ibu tempat tinggal tangga yang sehari-hari bertugas melindungi ke-2 mertuaku dikarenakan suamiku yang umurnya jauh lebih tua dariku masih serumah bersama dengan orang tuanya. Aku baru menikah satu tahunan bersama dengan Koko dari perjodohan antar keluarga. Sebenarnya bukan saya tidak dapat mencari pacar sendiri untuk jadi suamiku tapi biasanya pacarku tidak sesuai bersama dengan selera orang tuaku yang cukup kolot sehingga kelanjutannya saya “terlambat kawin”.

Menurut orang-orang wajahku sangat khas oriental bersama dengan kulit yang putih bersih, rambutku hitam lurus panjang hingga melewati bahu. Walaupun badanku tidak dapat dibilang langsing, tapi termasuk tidak dapat dibilang gemuk dikarenakan tidak tersedia lipatan-lipatan lemak pada tubuhku. Keistimewaanku adalah ukuran dadaku yang ekstra besar tapi padat demikianlah termasuk bersama dengan pinggulku dan bulatan pantatku yang agak besar. Bila koko udah memintaku memakai pakaian yang seksi, maka sangat susah melarang laki-laki untuk tidak melihatku bersama dengan pikiran jorok mereka.

Sebelum menikah, pergaulanku cukup bebas di dalam artian saya selamanya tidur bersama dengan pacar-pacarku sejak masih di SMA. Tidak kurang dari lima orang cowok dulu meniduri aku, tiap-tiap antara satu hingga dua tahunan lama berhubungannya. Tentu saja tidak banyak yang sadar reputasiku kalau bekas cowok-cowokku itu sendiri dikarenakan orang lain tahunya saya adalah gadis yang baik dan aktivis gereja. Malahan dari lima orang cowok yang dulu meniduri aku, tiga diantaranya justru saya yang merenggut keperjakaan mereka.

Menikah bersama dengan Kokoku sekarang seolah-olah hukuman bagi pergaulan bebasku sebelumnya, ruang gerakku jadi sangat terbatas dikarenakan hampir tidak dapat nampak tempat tinggal kalau untuk belanja atau ke gereja. Belanja keperluan keluarga udah sangat melelahkan bagi mertuaku, sehingga saya dapat pergi sendiri dikarenakan koko termasuk tidak berkenan mengantar. Kalau ke gereja apalagi, Kokoku dan keluarganya sangat paranoid bersama dengan gereja khususnya pendeta-pendetanya tapi untungnya mereka tidak melarangku untuk ikut kegiatan gereja khususnya yang tidak mesti nampak sumbangan.

Setelah setahun menikah, saya belum membuktikan gejala dapat hamil padahal ke-2 mertuaku terus-terusan bertanya dikarenakan beranggap kesempatan untuk anaknya udah jadi sempit. Aku jadi cukup stress memikirkannya dikarenakan kalau di check ke dokter sepenuhnya baik-baik saja. Apakah ini dikarenakan dulu saya dulu menggugurkan kandunganku hingga lima kali ? Tentu saja saya tidak dulu dapat menceritakan hal ini ke dokter kandunganku. Malah saya bersyukur dokterku tidak dapat menemukan bekas-bekas aborsi yang dulu saya lakukan.

Dari tiap tiap pertalian bersama dengan kelima orang pacarku, tiap-tiap dulu membuatku hamil. Nafsu berahiku yang sangat besar sering membuatku lupa area dan waktu untuk minta segera disetubuhi kepada pacar-pacarku. Akibatnya tersedia beberapa persetubuhan yang memaksa pacarku melewatkan spermanya di di dalam tanpa Mengenakan pengaman. Tentu saja hanya saya sendiri yang sadar berapa kali saya dulu melakukan aborsi, apalagi beberapa besar cowokku tidak sadar bahwa mereka udah membuatku hamil dikarenakan saya keburu memastikan pertalian bersama dengan mereka. Hanya pada kehamilan pertama saja yang diketahui cowokku dikarenakan waktu itu termasuk saya sendiri panik dan terlilit di dalam kebingungan yang berlarut-larut hingga usia kandunganku hampir tiga bulan sebelum kelanjutannya dapat digugurkan.

Aku kenal bersama dengan mas Yanto dikarenakan diperkenalkan oleh Kokoku sebelum kita menikah. Mas Yanto merupakan partner usaha Kokoku sejak lama, mereka mendirikan perusahaan sama-sama yang konsisten berlangsung hingga sekarang. Sejak pertama kali bertemu saya memiliki perasaan aneh perihal mas Yanto, bukan perasaan tidak baik tambah sebaliknya yaitu saya tertarik kepada mas Yanto sebagai wanita pada pria. Kenapa saya bilang aneh dikarenakan saya biasanya tidak dulu tertarik kepada pria beristri dan saya termasuk sesungguhnya tidak dulu tertarik pada pria pribumi.

Umur mas Yanto lebih tua dari koko, sangat ramah dan penuh perhatian, selamanya mendengar lawan bicaranya tanpa dulu meremehkannya walaupun ternyata dia lebih benar. Hal ini sangat berbeda bersama dengan kokoku yang tidak dulu menanggapiku kalau pendapatku udah dianggapnya salah. Secara fisik walaupun udah usia 40an, mas Yanto termasuk nampak seksi bersama dengan bulu-bulu tangannya yang lebat. Sedangkan kumis dan jenggotnya yang lebat tapi beruban membuktikan kematangannya bersama dengan asam garam kehidupan.

Tekanan mertua dan suami dilengkapi rahasia jaman selanjutnya yang tidak dapat saya ceritakan pada siapapun membawa dampak saya sering sakit-sakitan hingga kelanjutannya saya dapat berkomunikasi bersama dengan mas Yanto.

Awalnya simple saja, saya sesungguhnya sengaja mencari dan meng-add account mas Yanto di FBku. Rasa ketertarikanku pada mas Yanto membuatku nekat ingin lebih mengenal dia dan berusaha dapat berkomunikasi. Ternyata mas Yanto serupa sekali tidak keberatan berkomunikasi denganku bersama dengan catatan jangan hingga diketahui oleh kokoku dikarenakan dia sadar identik adat buruknya. Oleh dikarenakan itu kita hanya gunakan identitas asli waktu gunakan account fesbuk tapi untuk chatting tiap-tiap udah memiliki nama samaran lain

Awalnya saya hanya berkomunikasi untuk berbasa basi saja atau bertanya-tanya seputar pekerjaan kokoku sehingga saya dapat lebih sadar dia. Kokoku sangat sangat malas untuk menerangkan pekerjaannya sendiri kepadaku dikarenakan saya Cuma lulusan SMA dibandingkan dia yang lulusan S1 perguruan tinggi ternama dan S2 dari luar negeri. Tapi lama kelamaan saya mulai berani curhat ke mas Yanto, pasti saja awalnya hanya untuk hal-hal sepele tapi lama kelamaan dikarenakan jawaban-jawaban dari mas Yanto begitu menyejukkan saya mulai memasuki area pribadi.

Baca Juga: Cerita Dewasa - Istri Diperkosa Bergiliran Karena Selingkuh

Seperti keluhanku waktu bersetubuh bersama dengan koko hingga kepada kehidupan seksku di jaman lalu. Sebenarnya sih saya “terjebak” oleh kecerdikan mas Yanto yang mulai menyaksikan bahwa pengalaman seksku lebih baik dari pada kokoku. Tapi dikarenakan dia tidak dulu menghakimi serupa sekali perbuatanku, maka saya tambah mulai sangat udah menemukan kawan curhatku. Tentu saja saya belum berterus terang bahwa saya dulu melakukan aborsi, apalagi hingga lima kali, dikarenakan saya belum berani menebak reaksinya pada hal yang satu ini.

Chatting di internet sesungguhnya sangat mungkin orang untuk melewati batas-batas yang hampir tidak bisa saja dilaksanakan di dunia nyata oleh orang-orang yang sesungguhnya saling asing serupa sekali. Awalnya saya yang coba memancingnya untuk “menaikkan status” jadi berpacaran di dunia maya dikarenakan toh sekarang kita udah gunakan nama samaran masing-masing. Ternyata mas Yanto bersedia saja sepanjang kita meningkatkan beberapa kode “pengaman” untuk menghambat account tiap-tiap diterobos orang lain.

Jadilah kita mulai berpacaran di dunia maya, layaknya pacaranku sebelumnya saya mulai bebas untuk “berhubungan seks” bersama dengan pacarku termasuk yang di dunia maya kali ini. Apabila saya belum orgasme sehabis disetubuhi koko, saya minta mas Yanto untuk memuaskanku hingga orgasme melalui persetubuhan ala chatting. Apabila mas Yanto bilang “aku remas remas payudaramu”, maka saya meremas-remas payudaraku bersama dengan memikirkan mas Yanto yang melakukannya. Biasanya hanya hingga mengelus-elus vaginaku saja oleh chattingannya mas Yanto, saya udah dapat orgasme.

Aku sangat mulai tergila-gila bersama dengan mas Yanto dan sangat mulai beranggap bahwa saya ini adalah pacar gelapnya dia. Untuk jadi memudahkan komunikasi kami, mas Yanto selanjutnya mengajarkanku untuk gunakan webcam dari netbookku sehingga sekarang kita dapat saling menyaksikan satu bersama dengan lainnya. Tanpa malu-malu saya sering tampil di depan webcam mulai dari memakai pakaian seksi, memakai pakaian minim, bertelanjang bulat hingga beronani. Tentu saja hal itu hanya dapat saya melakukan waktu koko sedang tidak tersedia di rumah, namun mertuaku tidak bisa saja dapat memergokiku dikarenakan kamarku tersedia di lantai 2.

Bercumbu di dunia maya lama kelamaan mulai tidak cukup buatku, saya mulai ingin bercinta sungguhan bersama dengan mas Yanto. Saat saya sampaikan keinginanku ini, ternyata mas Yanto pun memiliki keinginan yang sama. Walaupun begitu ternyata sangat susah menemukan waktu yang tepat untuk bertemu dikarenakan mas Yanto ingin persetubuhan yang pertama mesti penuh kesan bukan persetubuhan singkat di mobil misalnya. Hal ini membuatku hampir jadi putus asa dikarenakan waktu yang tersedia bagiku sangat terbatas yaitu waktu saya ke pasar atau ke gereja.

Tapi kelanjutannya kesempatan itu datang juga, dikarenakan suatu hal Koko tidak dapat pergi ke Singapura untuk belanja obat membuat mertuaku sehingga dia memintaku yang pergi ke sana. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya sekalian membujuk Koko untuk melewatkan saya berobat menyuburkan kandunganku di Singapura, terserah itu dilaksanakan di tempat tinggal sakit atau ke shinshe yang tersedia di sana. Dasar kalau udah hoki, ternyata mertuaku sangat mendukung apalagi ikut mencarikan Info perihal klinik yang dapat saya datangi. Akhirnya saya dapat ijin untuk pergi ke Singapura sepanjang lima hari dikarenakan sesungguhnya perawatannya sendiri membutuhkan sistem pengambilan sampel sebelum dan waktu memasuki jaman suburku.

Aku menyesuaikan jadwal kepergianku berbarengan bersama dengan mas Yanto, pasti saja tanpa sepengetahuan Koko. Kami dapat menginap di hotel yang serupa tapi berbeda kamar, mas Yanto sendiri menyiapkan dua kamar untuk berjaga-jaga dari semua kemungkinan. Penerbangan kita tadinya dapat dibuat berbeda, tapi mas Yanto khawatir kalau tersedia sesuatu menimpaku dikarenakan saya tidak dulu sangat pergi sendiri ke luar negeri sehingga kelanjutannya kita gunakan penerbangan yang sama.

Pada hari H sesampainya di bandara saya segera bergegas ke business lounge layaknya yang diminta mas Yanto dikarenakan dia udah menunggu di sana. Setelah cipika cipiki kita coba mengobrol, ternyata semua jadi kikuk ulang tidak selancar waktu ngobrol chatting di internet tapi kelanjutannya mas Yanto berhasil mencairkan kondisi bersama dengan gurauan-gurauannya. Walaupun kita berusaha bersikap sewajar bisa saja tapi tidak dapat dipungkiri selamanya nampak tersedia kondisi kemesraan di antara kami. Sebagian orang di sana sering melirik kita bersama dengan pandangan heran dikarenakan menyaksikan pasangan pribumi sawo matang berbaju kasual bersama dengan Chinese putih yang sangat sipit yang berbaju seksi.

Akhirnya waktu untuk boarding tiba, sebelum kita berlangsung ke boarding lounge mas Yanto tiba-tiba berbisik padaku untuk melewatkan celana dalamku di toilet business lounge sebelum naik pesawat. Mukaku hingga merah merona dikarenakan jengah mendengarnya dan sempat protes dikarenakan saya udah Mengenakan rok mini yang tinggal 1/3 paha kalau sedang duduk tapi mas Yanto keukeuh pada permintaannya. Walaupun saya tidak sadar tujuannya tapi saya turuti termasuk keinginan mas Yanto yang menungguku melewatkan celana dalamku di luar pintu toilet bersama dengan senyuman nakal.

Entah bagaimana caranya mas Yanto dapat menyesuaikan kita duduk berdampingan di pesawat padahal waktu check-in kita terpisah dan kita duduk di baris yang sesungguhnya hanya tersedia dua kursi saja. Aku ulang terheran-heran waktu mas Yanto mengambil selimut yang tersedia di bagasi cabin dan memakainya untuk menutupi pahaku yang hanya tertutup rok mini. Pikirku bisa saja mas Yanto tidak jadi biasa berlangsung bersama dengan wanita yang memakai pakaian seksi dikarenakan istri dan anak perempuan mas Yanto sehari-harinya gunakan jilbab. Hal itu berbeda bersama dengan Kokoku yang selamanya ingin saya memakai pakaian seseksi mungkin, apalagi dikarenakan payudaraku sangat besar dan bulat membawa dampak dia selamanya membelikan saya baju-baju yang membawa dampak berlebihan ukuran dadaku jadi terlihat.

Di di dalam pesawat saya mulai berani bergelendotan manja bersama dengan mas Yanto yang membalasnya bersama dengan kecupan-kecupan kecil di pipi dan bibirku. Jantungku mulai berdebar kencang memikirkan apa yang dapat kita melakukan sepanjang beberapa malam ke depan tanpa gangguan siapapun. Setelah pesawat take-off tangan mas Yanto mulai masuk kebalik selimut yang menutup pahaku. Sekarang saya jadi sadar obyek mas Yanto menyuruhku membuka celana di dalam dan sesudah itu menutupinya bersama dengan selimut. Tanpa kusadari kulit wajahku ulang merah merona dan nafasku mulai memburu, padahal tangan mas Yanto baru memijat-mijat pahaku saja.

“Hhhhhhhh ….” Aku mendesah pelan sekali waktu tangan mas Yanto mulai mengusap-usah pangkal pahaku.

Secara naluriah saya membuka pahaku selebar yang sangat mungkin di kursi pesawat dan mempengaruhi posisi dudukku agak sedikit melorot pada sandaran kursi sehingga semua anggota vaginaku lebih mudah dijangkau.

“Ahhhh …mmmassshhhhh….” Aku mendesah tertahan sambil memeluk tangan mas Yanto disaat kelentitku mulai diusap-usap jari tangannya dan mebuat cairan vaginaku mulai membasahi lubang senggamaku.
“Masukin massh… ohhh…masukiiiinnnn …aja…massshhhh…” Erangku dikarenakan udah tidak tahan ulang kalau jari-jari mas Yanto hanya menggesek di luar lubang senggamaku saja.

CLEEPPP ….. kurasakan keliru satu jari mas Yanto udah masuk ke di dalam liang senggamaku
Srrtt..srrttt ….srrrtt … bersama dengan cepat jari itu nampak masuk liang senggamaku di balik selimut.

“A…a…a….a…” saya berusaha bertahan sekuat tenaga sehingga tidak mengeluarkan jeritan kenikmatanku hingga kelanjutannya tanpa sadar saya menggigit-gigit lengan mas Yanto yang dari tadi udah saya peluk.
“Ooohhh Tuhaann ….oohh Tuhann … nikmat sekali…ohhhh …” Gumamku waktu kurasakan orgasmeku hampir tiba.
“Oucccchhhhhhhh…..masss….ahhhhhh….” Tanpa sadar saya menggeliat di kursi waktu orgasmeku datang dan membawa dampak selimutnya melorot walapun mas Yanto masih sempat menariknya kembali.
“Aduuuh enak sekali mas … terima kasih ya …” Kataku sambil mendukung mas Yanto membersihkan jari-jari tangannya yang belepotan oleh cairan vaginaku hingga ke punggung dan telapak tangannya.

Aku termasuk sempat mencubit mas Yanto dikarenakan cemburu disaat seorang pramugari coba bermain mata dengannya sambil memasukkan jarinya kedalam bibirnya walaupun mas Yanto hanya menanggapinya bersama dengan senyum ramah biasa. Mungkin pramugari itu dapat menduga apa yang dilaksanakan mas Yanto kepadaku dari balik selimut yang menutupiku.

Fantasiku mulai melayang ke mana-mana, bayangkan saja di dalam waktu kurang dari 5 menit dan hanya bersama dengan jari tangannya saja mas Yanto dapat membuatku orgasme. Padahal sepanjang ini tiap tiap cowok yang udah meniduri saya jarang sekali yang dapat membuatku orgasme. Aku jadi jadi tidak sabar ingin segera terjalin badan bersama dengan mas Yanto, kata beberapa temanku penis orang pribumi rasanya lain dan model mereka bercinta termasuk berbeda. Dari pengalamanku terjalin badan bersama dengan Koko maupun kelima pacarku yang sepenuhnya Chinese, semua rasanya serupa saja kalau udah di di dalam liang senggamaku walaupun ukuran penisnya beda-beda.

Beberapa menit sesudah itu pesawat udah mendarat di Changi Airport dan ulang waktu kita jalur berdua menuju imigrasi orang-orang sering menyaksikan kita bersama dengan pandangan ganjil atau senyum nakal. Waktu saya tanya ke mas Yanto apakah dia menyaksikan layaknya yang saya menyaksikan atau itu hanya perasaanku saja dikarenakan pertama kalinya kita bepergian bersama. Mas Yanto menjawab bahwa dia termasuk menyaksikan apa yang saya lihat, menurutnya tak sekedar perbedaan ras penampilan kita sesungguhnya jauh berbeda. Mas Yanto berpenampilan dewasa dan kalem, namun saya nampak seksi dan nakal dikarenakan bisa saja udah dibiasakan oleh Kokoku.

Saran dari mas Yanto adalah saya mempengaruhi sedikit penampilanku sehingga kita tidak jadi sangat mencolok. Walaupun tidak dikatakannya langsung, saya termasuk sadar bahwa dia tidak ingin saya diakui sebagai wanita bayaran yang mendampingi pebisnis atau pejabat pribumi yang sedang berlibur.

Tanpa mulai kita udah hingga di hotel Grand Hyatt di Scotts Road yang biasa di gunakan Koko kalau dia ke Singapore. Kamar-kamar kita tak sekedar berbeda termasuk berada di tower yang terpisah bersama dengan carry sendiri-sendiri. Mas Yanto udah memperhitungkan sepenuhnya bersama dengan cukup teliti dikarenakan dia sadar betul karakter Kokoku. Mas Yanto termasuk udah belanja SIM Card lokal untuk kita gunakan berkomunikasi satu serupa lain sepanjang di Singapore.

Begitu hingga ke kamar saya mulai gelisah dikarenakan sangat kangen bersama dengan mas Yanto, apalagi bersama dengan perihal di pesawat tadi. Tapi mas Yanto pesan bahwa saya jangan mengontak dia tapi mesti menunggu dia yang mengontak saya dikarenakan dia belum menyiapkan HPku untuk diisi no lokal tadi.
Ting…toooooong … tiba-tiba bel kamarku berbunyi

Ternyata mas Yanto yang tersedia di luar pintu. Aku segera membukakan pintu untuknya dan menyambutnya bersama dengan gembira dikarenakan sangat tidak menyangka mas Yanto dapat ke kamarku secepat ini.

Hhhhhhmmmmmpppphhhh …. Aku segera mencium bibirnya bersama dengan penuh rasa rindu hingga lupa menutup pintu kamarku.

“Kok lama sekali datangnya …. ?” Kataku manja sehabis kita selesai berciuman, padahal saya sendiri baru saja letakkan koper dan bersih-bersih sedikit tapi belum sempat ganti baju.
“Saya tadi mesti cari sadar dulu siapa pemilik benda ini …” jawab mas Yanto sambil membuktikan celana di dalam hitam transparan yaitu celana di dalam yang saya copot di Cengkareng.

Rupanya mas Yanto berhasil mencomotnya dari tasku tanpa saya ketahui.

“Aduuuuh kok jadi tersedia di sana sih ?” Mukaku segera berubah merah dikarenakan malu.

Waktu saya berhasil merebutnya malahan mas Yanto ulang memelukku bersama dengan satu tangannya namun tangan yang lain segera merogoh masuk kedalam rok miniku yang pasti saja masih belum Mengenakan celana di dalam lagi. Aku segera melewatkan rok miniku itu sehingga sekarang anggota bawahku udah telanjang. Mas Yanto segera meresponnya bersama dengan melewatkan celana yang dipakainya dan sesudah itu celana dalamnya.

“Iiiiiihhhhhhhh …. !!!” Spontan saya berteriak kaget waktu menyaksikan penis mas Yanto yang udah mengacung ke arahku.

Penis mas Yanto ukurannya biasa-biasa saja, tapi yang sangat berbeda adalah warnanya yang hitam kemerahan dan bentuknya yang pipih bukan bulat. Di sekeliling penisnya nampak banyak urat-urat pembuluh darah yang menggelembung sehingga penis itu layaknya batang pohon yang dililit oleh akar-akar bahar disekelilingnya. Aku merasakan liang senggama di vaginaku berkontraksi dan mulai lembab dikarenakan wujud penis Yanto yang sesungguhnya agak menyeramkan bagiku tapi mulai menghidupkan gairah berahiku bersama dengan seketika.

“Kenapa sayang ?” Tanya mas Yanto keheranan.
“Aku belum dulu menyaksikan penisnya pri … eh … layaknya ini” Jawabku kagok
“Maksudnya belum dulu lihat penis orang pribumi ya ?” Canda mas Yanto
“Mau cicipin sekarang ?”
“Mauuuuu ….” Kataku manja sambil mencium mas Yanto, namun tangan kananku memegang penisnya.

Vaginaku jadi lembab oleh cairan dan mulai mulai berdenyut-denyut dikarenakan saya terangsang sendiri waktu menggenggam penis mas Yanto. Ketika menggenggam penisnya yang pipih, saya layaknya sedang memegang ikan lele yang besar yang berontak ingin lepas.

“Masukkin segera aja masss …. Aku udah ga tahan ingin diijut” kataku Mengenakan makna di dalam bhs sunda jalanan untuk bersetubuh.

Tanpa menunggu ulang mas Yanto segera mendorong tubuhku ke dinding kamar hotel, sesudah itu bersama dengan menekuk ke-2 lututnya penisnya mulai diarahkan vaginaku untuk mencari lubang senggamanya. Kepala penis mas Yanto saya pegang bersama dengan jari-jariku untuk membantunya meraih liang senggamaku. Terus terang saya belum dulu bersetubuh sambil berdiri bersama dengan cowok-cowokku sebelumnya, apalagi bersama dengan Kokoku.

“Aaaaahhhhhh ……” Aku mendesah waktu kepala penisnya masuk kedalam liang senggamaku, mas Yanto tidak segera memasukkan semua batangnya tapi memutar-mutar dulu kepala penisnya seolah-olah ingin mengenali situasinya dulu.

BLESSSSSSSS ……

Pelan-pelan batang penis mas Yanto masuk ke di dalam liangku hingga masuk sepenuhnya bersama dengan mulus dikarenakan vaginaku sangat udah siap terima tamu.

“Adddddaaaawwwwwwww …..auhhhhhh…aaaahhhhhh ….” Aku mengerang kenikmatan.

Sambil tangannya menyangga ke-2 pantatku, mas Yanto meluruskan ulang kakinya yang tadi ditekuk sehingga otomatis saya terangkat ke atas layaknya melayang dan mulai nikmat sekali. Kemudian saya diminta untuk melingkarkan kaki di pinggulnya namun tanganku memeluk lehernya.

Mas Yanto mulai memompa penisnya nampak masuk vaginaku bersama dengan gerakan pelan sambil sedikit menghimpit sehingga saya mulai sedang dipaku di dinding bersama dengan penis sebagai pasaknya. Cairan vaginaku mengalir bersama dengan derasnya hingga nampak dan membasahi bulu kemaluan kita berdua.

“Ahhh ….ahhhh …hehhhh…hehhhh…ahhhh…ahhh” saya konsisten mengeluarkan desah nikmat mengikuti irama gerakan penisnya bersama dengan mata sipitku yang terpejam.

Pakaian anggota atasku yang masih lengkap bersama dengan BH dikarenakan belum kulepas mulai kusut dan basah oleh keringat, baju mas Yanto termasuk udah mulai acak-acakan. Posisi bersetubuh kita sesungguhnya hanya melekatkan tubuh pada anggota pinggul kebawah sehingga tidak sangat mengganggu.

“Aduuuhhhh massshh … enak sekali ….ahhhh ….enak terusshhh…shhhh…” Aku mulai meracau sejalan denga jadi memuncaknya rasa nikmatku.
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh ………masssssssss…….akuuuu…dappppaaaaaaaattt” saya menjerit waktu orgasmeku meledak bersama dengan tiba-tiba.

Kaki dan tanganku segera menjepit tubuh mas Yanto bersama dengan kencang, mukaku mulai memerah dan mata sipitku tiba-tiba melotot waktu meraih puncak kenikmatanku dari penis orang pribumi pertamaku.

Setelah klimaks orgasmenya berlalu, saya segera mulai lemas sehingga kakiku tidak kuat ulang menjepit pinggangnya dan terjuntai lemas. Mas Yanto menghentikan pompaannya, sesudah itu memelukku dan menyandar kepalaku di bahunya selanjutnya saya dibopongnya ke ranjang bersama dengan penisnya masih tersedia di di dalam vaginaku.

“Uuuuuuuuhhhhhhhhhhh …..” saya melenguh nikmat waktu penis mas Yanto lepas dari vaginaku sehabis membaringkanku di area tidur.

Dengan disiplin mas Yanto melewatkan baju dan BH yang tersisa, sesudah itu dia melewatkan termasuk bajunya sendiri sehingga sekarang kita berdua udah telanjang bulat. Aku menyaksikan penis mas Yanto masih tegak melengkung ke atas dan berkilat-kilat terkena cahaya dari layar TV. Rupanya mas Yanto masih belum ejakulasi, padahal biasanya cowok-cowokku ejakulasi duluan sebelum saya orgasme atau paling tidak sejalan datangnya.

Kakiku direntangkannya lebar-lebar bersama dengan satu tangannya namun tangannya yang lain mengocok-ngocok penisnya sambil diarakan ke liang senggamaku.
BLESSSSS ….. bersama dengan sekali genjotan pada pinggulnya semua batang penisnya segera masuk ke di dalam vaginaku hingga kepangkalnya.

“Auuuuuhhhhhhhhhhhhh…..Masshh …pelan-pelan” jeritku dikarenakan mulai sedikit ngilu pada vaginaku akibat persetubuhan kita yang sambil berdiri tadi.

Dengan lembut mas Yanto mulai menggerakkan penisnya maju mundur di di dalam liang senggamaku yang belum sangat basah sehabis tadi rehat untuk mengulum penis itu tadi. Walaupun begitu bukan artinya kenikmatannya berkurang, apalagi mas Yanto sesungguhnya sangat disiplin mencari-cari area di di dalam rongga liang senggamaku yang lebih peka bila disentuh bersama dengan penisnya.

“Aduh mas enak sekali di situ ….ohhhh ….ohhhh….oohhhhhhh” Reaksi spontanku pada titik peka yang disentuh penisnya termasuk jadi sangat mendukung mas Yanto untuk sadar kebutuhanku.

Tanpa mesti menunggu lama vaginaku mulai basah ulang …

CROK…. CROK …. CROK …. CROK ….CROK ….mulai terdengar bunyi nyaring dari cairan vaginaku yang terpompa nampak oleh gerakan penis mas Yanto.

“Ohhhhhh….enak sekali…ahhhh….ahh…..ahh….” Aku konsisten mendesah nikmat

Mas Yanto meningkatkan kakiku ke bahunya dan mempengaruhi posisi badannya jadi setengah berjongkok sehingga pinggulku otomatis agak terangkat juga. Dalam posisi ini tanpa ampun mas Yanto memompakan penisnya bersama dengan sangat cepat membuatku tubuhku bergoyang-goyang sesuai irama pompaannya. Penisnya mulai melesak sangat di dalam ke arah rahimku membuatku ingin meraung raung kenikmatan kalau tidak malu serupa mas Yanto, kelanjutannya saya meremas-remas dan menggigit-gigit bantal yang tersedia di kepalaku sebagai pengalihannya.

“Arrrrkkkhhhhh ….arrrkkkkkhhhh ….arrrkkkkhh …” Akhirnya saya hanya mengeluarkan erangan tertahan bersama dengan badan yang melenting-lenting di ranjang.

CROK…CROK …CROK….CROK …CROK … Bunyi becek dari vaginaku jadi keras terdengar

“AAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……” Aku melolong kenikmatan waktu saya ulang mendapat orgasme. Mataku yang sipit membelalak sejenak sebelum berputar hingga hanya kelihatan putih matanya saja.

Pompaan penis mas Yanto jadi lama jadi pelan mengikuti redanya puncak orgasmeku, kakiku termasuk diturunkan dari bahunya selanjutnya tubuhnya direbahkan sambil menindih tubuhku.

“Kamu dapat menikmatinya sayang ?” Bisik mas Yanto sambil mencium bibirku dan mengecup-ngecup pipi dan juga leherku “Aku belum nampak lhooo…”
“Enak sekali mas, sangat merupakan pengalaman yang serupa sekali baru” Jawabku sambil membalas ciuman dan kecupannya.

“Mas berkenan minta Syeni ngapain sehingga mas dapat nampak ?” Aku menawarkan dukungan sehingga mas Yanto dapat ejakulasi.

Mas Yanto minta kita mempengaruhi posisi bersama dengan saya tersedia di atasnya tanpa melewatkan penis dari vaginaku khususnya dahulu. Akhirnya sambil berciuman kita berguling di ranjang hingga posisi kita berbalik di sisi lainnya. Aku menyaksikan bed cover area kita bersetubuh sebelumnya udah basah oleh cairan vaginaku sehingga meninggalkan noda yang cukup lebar.

“Ahhhh ….” Aku mendesah pelan waktu payudaraku dicium dan diremas oleh mas Yanto.

Dengan lahap putting payudaraku di hisap-hisapnya, namun payudaraku yang lainnya di remas-remas bersama dengan tangannya. Payudaraku sangat besar, sehingga telapak tangan mas Yanto yang udah lebarpun hanya dapat meremas tidak hingga setengah bagiannya.

Sambil menikmati permainan mas Yanto pada payudaraku di dalam kondisi setengah tengkurap saya mulai bergerak memaju mundurkan pinggulku untuk menggesekan penis Yanto di dalam lubang seggamaku.

“Ohhhhh….shhhhh…” Aku ulang mendesah menikmati hasil dari pergerakanku sendiri.

Makin lama saya saya bergerak jadi cepat dan diimbangi oleh mas Yanto bersama dengan gerakan pinggulnya yang menghimpit penisnya jadi kedalam waktu gerakan mundurku membuatku menjerit-jerit nikmat.

“AAAAHHHH ….AHHHHH…..AHHHHHH ….AAmmmpppphhhhhh” Jeritanku kadang disumpal mas Yanto bersama dengan ciumannya, bisa saja dia khawatir jeritanku “mengganggu” tamu-tamu lain.

Aku sesudah itu diminta untuk mengambil posisi bersama dengan badan yang lebih tegak layaknya sedang menaiki kuda sehingga gerakanku sekarang adalah naik turun. Mas Yanto selamanya mengimbangiku bersama dengan meningkatkan pinggulnya untuk menyambut tiap tiap gerakan turunku yang membawa dampak seolah penisnya menancap dalam-dalam tembus hingga jantungku. Belum ulang kegiatan tangannya yang meremas payudaraku, mempermainkan putingnya atau mempermainkan kelentiku.

“Mass…enak mashhh…. Kontolnya enak sekali….mashhh kontolnyaaaahhh”

Aku meracau bersama dengan pilihan kata-kata yang udah tidak terkontrol lagi. Maklum sebagai orang yang berasal dari keluarga cina totok, saya hanya bergaul bersama dengan buruh pribumi level bawah di toko atau perusahaan kita yang pilihan bahasanya sering kali kasar.

“Ohhhh….ohhhhh…ohhhhh….ohhhh…..”

Gelombang orgasme mulai mulai nampak ulang sehingga saya mulai mempercepat gerakanku. Butir-butir keringat mulai nampak di sekujur tubuhku membawa dampak tubuhku jadi kuning berkilatan. Rambutku yang asalnya panjang terurai hingga ke punggung mulai acak-acakan menutupi beberapa mukaku hingga ke dadaku.

“Mass….aaakkkuuu udaaah berkenan dappaaatthhhh …..”

Teriakku bersama dengan tubuh mulai bergetar dikarenakan diterjang gelombang orgasme yang begitu nikmat.

“Syeniii….saya termasuk dapat keluarrrr ….” Sambut mas Yanto sambil menghambat pinggulku dibawah dan dia sendiri melentingkan tubuhnya untuk membawa dampak penisnya tertancap dalam-dalam.
“Ouuhhhhh …keluarkan semua pejunya masshhh ….untukkuu…..” Keluarnya air mani di di dalam tubuhku layaknya bonus bagi kenikmatan sebelumnya.

SROOOOTTT….SROOOTTT ….SROOOTTTT ….SROOOTTT….SROOOOTTT …srrrt …srrttt…srttt
Lima semprotan air mani yang kuat saya rasakan membanjiri rahimku diikuti beberapa semprotan kecil sesudahnya.

Untuk sejenak saya layaknya tidak sadarkan diri, tidak tersedia yang dapat saya ingat tak sekedar kenikmatan puncak yang sedang saya rasakan sekarang. Orgasme yang dibarengi bersama dengan semprotan air mani mas Yanto merupakan orgasme pamungkas yang prima bagiku.

Setelah berahiku mulai reda badanku ambruk di atas tubuh mas Yanto yang segera memelukku bersama dengan mesranya. Rambutku yang acak-acakan dirapikannya dan sesudah itu menciumi saya bersama dengan hangat.

“Syeni, anda sangat luar biasa …. Saya sangat dipuaskan oleh kamu” Bisik mas Yanto kepadaku bersama dengan nada yang mesra.
“Mas Yanto termasuk hebat sekali…aku sangat menikmati ijutannya membuat ketagihan” Jawabku malu-malu bersama dengan nafas masih belum teratur.
“Apalagi semprotan pejunya termasuk sangat enak, nikmat sekali ….” Lanjutku sambil tersenyum manis.
“Kamu berkenan saya cariin pil anti hamil untuk berjaga-jaga ?” Mas Yanto berbalik tanya layaknya teringat sesuatu sehabis saya berkata soal semprotan air maninya di di dalam tubuhku tadi.
“Ga usah mas, tambah lebih baik kalau saya dapat memiliki anak dari mas …” Kataku manja hingga jadi malu sendiri dan membenamkan mukaku di dadanya.

Mas Yanto sesudah itu mengangkat mukaku dan memandangku bersama dengan lembut tapi nampak benar-benar “Syeni anda acuhkan baik-baik dulu, jangan hingga omongan anda itu hanya bawaan emosi dikarenakan kita habis bercinta”

“Tapi saya tidak keberatan kalau Syeni sesungguhnya ingin dibuahi bersama dengan benihku “ Lanjut mas Yanto

Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya dikarenakan tekadku udah bulat, apalagi sebelum pergi ke sini saya sesungguhnya udah bertekad untuk memiliki anak dari mas Yanto saja dari pada dibilang tidak subur oleh keluarga kokoku.

“Aaaahhhhhhhhhhhhhh ….” Aku ulang mendesah waktu mas Yanto melewatkan penisnya yang mulai lunak kembali.

Dia sesudah itu mengambil handuk kecil dari kamar mandi yang udah di beri air hangat, bersama dengan lembut dibasuhnya vaginaku bersama dengan handuk hangat tadi hingga bersih baru dia membersihkan penisnya sendiri. Setelah membuka bed cover yang basah oleh keringat kita dan cairan vaginaku, kita berbaring ulang di ranjang bersama dengan selamanya bertelanjang bulat. Saat itu kita pergunakan untuk “lebih mengenal” perabotan tiap-tiap yang sebelumnya dipergunakan.

Bulu vaginaku yang hitam tidak tebal dan bersifat pohon palm merupakan favorit mas Yanto tak sekedar kelentitku yang panjang. Mas Yanto termasuk dapat menebak bahwa saya udah dulu hamil lebih dari dua bulan sebelum digugurkan hanya dari wujud putingku yang sesungguhnya udah membesar dan berwarna lebih gelap waktu saya masih perawan. Aku hanya dapat mengiyakan dan minta maaf dikarenakan tidak berterus terang sebelumnya sambil jantungku jadi berdebar was-was perasaan mas Yanto jadi berubah terhadapku. Mas Yanto ternyata tidak marah, hanya dia berpesan kalau sesungguhnya ingin benar-benar perihal dihamili olehnya, maka dia tidak ingin saya menggugurkan kandungannya lagi.

Saat saya bertanya perihal kenapa penisnya berbeda bersama dengan penis-penis yang dulu saya kenal apakah tersedia pertalian bersama dengan ras. Dia bilang perbedaan utama adalah dikarenakan sebagai muslim penisnya udah disunat sejak kecil sehingga pertumbuhannya berbeda bersama dengan penis-penis yang tidak disunat atau disunat sehabis dewasa. Penis cowok-cowokku sesungguhnya ujungnya tertutup kulit waktu sedang tidak berereksi namun kepala penis mas Yanto segera terbuka bersama dengan lekukan miring dilehernya sehingga jadi batas yang sadar bersama dengan batang penisnya.

Aku coba kulum penis mas Yanto hingga berereksi ulang sehingga sekarang saya dapat menyaksikan dari dekat benda yang tadi membuatku meraung-raung kenikmatan. Tanpa sadar saya terhanyut untuk menghisap dan menjilati kepala penis mas Yanto hingga mas Yanto dapat mendapat ejakulasi lagi. Dia minta saya untuk menelan semua air maninya dan pasti saja saya berkenan melakukannya bersama dengan puas hati walaupun sebelumnya saya tidak dulu berkenan kalau disuruh melakukannya oleh cowokku yang pertama dan termasuk Kokoku.

Mas Yanto bukan hanya hanyalah berbeda rasa penisnya, tapi termasuk berbeda di dalam model bercintanya yang selamanya mengutamakan kepuasanku khususnya dahulu. Dia termasuk membawa dampak saya selamanya memiliki harga diri walaupun hanya sebagai pacar gelapnya atau wanita simpanannya. Padahal sepanjang ini saya selamanya diperlakukan tak lebihnya sebagai obyek pemuas syahwat bagi cowok-cowok yang meniduriku. Pada waktu saya sesungguhnya membutuhkan hal itu tidak sangat terasa, tapi sangat menyakitkan pada waktu mereka membutuhkanku dikarenakan biasanya mereka tidak berkenan sadar apakah saya udah siap dipenetrasi atau tidak.

Selama di Singapore kita bercinta sebanyak 3 hingga 4 kali di dalam sehari, waktu bercinta di pagi hari kita setuju untuk mengeluarkan air maninya di luar sehingga waktu di check di klinik tidak masuk ke di dalam medical recordku. Tapi untungnya metoda terapi mereka tidak melarang saya bercinta sepanjang menggerakkan pengobatan.

Beberapa tehnik bercinta kilat termasuk kita coba praktekkan walaupun sesungguhnya tidak mesti kalau melhat kondisi sepanjang kita di sana, tapi mas Yanto percaya bahwa sehabis ulang ke Bandung kesempatan untuk bercinta sesungguhnya dapat sangat terbatas. Bercinta di mobil atau di motel-motel short time dapat jadi sering kita melakukan dan mas Yanto ingin memastikan bahwa saya dapat meraih orgasme sedikitnya satu kali.

Sesaat sehabis mendarat di bandara Cengkareng, mas Yanto ulang mengajakku bercinta di hotel Bandara sebanyak dua kali untuk memastikan pembuahanku bersama dengan benihnya dikarenakan waktu itu saya memasuki fase jaman suburku sebelum kelanjutannya kita pulang bersama dengan menumpang travel yang berbeda. Begitu saya hingga tempat tinggal Koko segera menyetubuhiku tanpa memperdulikan apakah saya sedang kelelahan atau tidak. Tiga malam seterusnya layaknya siksaan bagiku dikarenakan Koko konsisten menerus ingin menyetubuhiku, katanya untuk gunakan jaman efisien terapi yang saya jalani.

Akhirnya sesungguhnya saya hamil dan naluriku meyakini bahwa benih jabang bayiku adalah mas Yanto bukan suamiku. Aku dan mas Yanto masih sering bertemu untuk bercinta hingga kandunganku berusia 8 bulan, pengelola motel sering menyaksikan kita bersama dengan heran menyaksikan tersedia wanita hamil besar masih sewa short time di motelnya dia. Walaupun begitu keluarga suamiku jadi sangat gembira dan tidak tersedia keraguan serupa sekali bahwa benih cucunya berasal dari orang lain … mitra usaha suamiku sendiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar