Jumat, 26 Oktober 2018

Cerita Dewasa - Janda Pramugari Cantik Sungguh Menggoda


KacangMasPoker - Cerita Dewasa - Janda Pramugari Cantik Sungguh Menggoda - Namaku Rico, usia 25 tahun. Tampangku sih biasa-biasa aja, namun dari para wanita yang dulu pacaran denganku, mereka bilang wajahku sedap dipandang (dan tentu saja mereka bilang senantiasa puas bercinta denganku terkecuali sudah merasakan keperkasaanku).

Kisah ini berawal dari perkenalanku lewat telepon dengan seorang pramugari satu perusahaan penerbangan terbesar di Jakarta. Saat itu aku melacak no telepon seorang kawan lamaku di yellow pages yang bernama Nina yang tinggal di Jalan Mawar II. Aku mendapatkan nama tsb, namun beralamat di Bandung. Entah kenapa aku tertarik untuk mencoba menelponnya.

Saat kutelepon yang terima adalah pembantunya bernama Wati. Dia bilang Nina tengah terbang, setelah kuperjelas Wati menerangkan terkecuali Nina adalah seorang pramugari, sudah bersuami namun suaminya sudah tidak tinggal bersamanya kembali meskipun belum resmi bercerai (dari info Wati aku percaya bahwa Nina ini bukan temanku yang aku cari namun dikarenakan Wati tidak keberatan ngobrol, aku menjadi meneruskan obrolan).

Aku pun banyak bercerita kepada Wati bahwa aku punya kenalan pramugari bernama Ernie dan kerap berkencan dengannya. Kami menjadi terlibat percakapan akrab, malah Wati bilang jangan-jangan aku terhitung dulu berkencan dengan Nina.

Aku pun mengiyakan dan menceritakan kehebatan Nina di ranjang, menyebabkan Wati semakin berani berkata soal sex. Setelah 1 jam kita ngobrol, akhirnya Wati menyuruhku telepon besok sore dikarenakan Nina pulang besok pagi.

Besok sorenya aku telepon Nina, dia tengah tidur dikarenakan katanya cape setelah terbang jauh, namun dia mau terima teleponku. Awalnya Nina heran dikarenakan tidak mengenalku, lalu aku bilang aku penggemarnya dan menyebabkan dia tertawa.

“Memangnya aku ini artis terkenal? Punya penggemar?” Aku memperkenalkan diri dan bilang dambakan kenal lebih dekat dan menjadi temannya.

“Tapi bukan kawan tidur kan?” kata Nina dengan nada agak parau dikarenakan baru bangun tidur. “Aku gak mau menjadi kawan tidur, namun enakan menjadi kawan kembali gak tidur” jawabku.

“Eh nakal, baru kenal sudah ngomong begitu”
“Iya, maksudku tidak tidur kan kembali telepon, bukan kembali di ranjang”. Nina tertawa lagi.

“Kamu puas bercanda ya?”. Kami ngobrol sekitar 10 menit dan aku bilang aku tidak mau mengganggu istirahatnya lebih lama dan berjanji untuk menelponnya lagi.

Setelah itu aku kerap menelponnya, dan kita menjadi akrab serta mempunyai nama ejekan. Setelah 1 bulan kita cuma berkata lewat telepon, aku pun berani bilang dambakan berjumpa dengannya. Nina sepakat namun tidak mengijinkanku datang ke rumahnya.

Dia cuma minta dijemput di area sekitar area tinggalnya. Saat bertemu, kita tetap saling mengejek.

“Apa kabar, Boneng?”
“Baik” jawabku. “Aku tidak menyangka ternyata anda lebih parah dari Mini, maksudku Mini gemuk dan pendek, ternyata anda kurus”
“Hahaha, aku kira anda terhitung mirip Donok betulan” dia tertawa membalas ejekanku.

Harus kuakui meskipun dengan baju simpel dan tanpa make-up Nina keluar cantik dan tubuhnya langsing dengan buah dada yang amat padat kutaksir berukuran 34B. Malam itu kita pergi ke Mall, dan makan Sushi Tei. Sejak selagi itu dia senantiasa memberi jadwal terbangnya kepadaku dan senantiasa minta aku telepon sekiranya bisa tugas domestik, atau kirim fax sekiranya dia di luar negeri.

Satu bulan setelah pertemuan pertama, aku diijinkan mencium bibirnya. Mulanya aku bilang dambakan memeluknya. Besoknya selagi berjumpa kembali aku terhitung bilang mau peluk dia. Kami berpelukan, lantas aku mencium tangannya, memeluk dia kembali sambil berupaya mencium bibirnya. Nina menolak namun setelah itu dia pasrah selagi kukulum bibirnya, namun Nina tidak membalas.

Setelah ciuman pertama tiap tiap berjumpa kita senantiasa berciuman hingga sebulan selanjutnya dia minta diantar ke suatu area dan kita sudah pulang jam 11 siang. Saat itu aku bertanya dambakan kemana lagi.

“Terserah anda mau kemana” jawab Nina.
“Kalau ke hotel gimana?” tanyaku.
“Memangnya anda berani bawa aku ke hotel?’
“Siapa takut!”jawabku cepat. “Memang Nina berani?” balasku.
“Berani, namun kamunya jangan macam – macam yah” Segera aku menuju satu hotel yang memadai baik di Bandung.

Sesampainya kita di kamar hotel, aku langsung memeluk Nina dan menciumnya. Nina membalas dengan tak kalah bergairah. Bibir dan lidah kita saling mengulum dan menjilat. Nafas Nina semakin tak beraturan selagi tanganku merasa menelusuri lekuk tubuhnya. Ciumanku merasa berganti ke kuping dan lehernya. Ciuman dan gigitan-gigitan kecil di lehernya menyebabkan Nina menggelinjang.

“Oouggghh..oouugggghh..aagggrrrhhh..” rintih Nina saat tanganku merasa meremas buah dadanya.

Jariku merasa terhubung kancing kemejanya. Ciumanku berganti ke bahunya yang mulus lantas ke buah dadanya sambil aku terhubung bra-nya. Bagian atas tubuh Nina sudah tidak dilapisi oleh apapun. Aku mengulum puting buah dadanya yang tetap berwarna merah muda, namun tanganku meremas buah dada satunya.

Tangan Nina bergerak liar terhubung baju dan celanaku. Pada selagi yang seiring kita sudah mirip mirip telanjang dan ciumanku semakin turun ke bawah, menjilati dan mengecup perut, paha, betis, dan ke pangkal pahanya.


Nina menarikku ke ranjang selagi aku merasa menjilati vaginanya.
“Aarrrgggghh.. oouuuugggghh..sshh..sshh..” rintih Nina dengan kenikmatan.
“Mmhhh..sshhh..sshhh” aku semakin nafsu menjilati vaginanya.

Aku memutar tubuhku ke posisi 69. Nina agak menolak namun aku senantiasa melanjutkan posisi itu dan memintanya menciumi penisku yang sudah membesar dan keras. Nina cuma mengecup saja, selagi kuminta mengulum dia menolak dan minta ku pengaruhi dengan posisi yang berhadapan lagi. Aku merasa mencium bibirnya lagi, lidah kita saling menjilat dan bibir kita saling mengulum.

Nampaknya Nina sudah tidak tahan, tangannya mencari-cari penisku dan memasukkannya ke dalam vaginanya.
“Aaarrrggghhhh..” lenguh Nina selagi penisku menghujam ke dalam vaginanya.

Tubuhku secara perlahan turun naik di atas tubuh Nina yang seksi dan mulus. Perlahan namun tentu kulihat perubahan di muka Nina memperlihatkan dia nikmati persetubuhan kami. Penisku keluar masuk dengan irama yang semakin cepat.

Nina pun semakin menggeliat dan mendesah. Rintihan dan desahan kenikmatan Nina yang semakin membuatku bergairah berpacu untuk menuntaskan nafsu birahi Nina.
“Oouggghh.. aarrrgghhh..” Nina mendesis dan menggoyang pinggulnya mengikuti gerakanku.
“Mmhh..mmhh..” akupun merasakan nikmat yang luar biasa oleh goyangan Nina.

“Ayoo, sayang.. aku sudah tidak tahan..” Nina semakin cepat menggoyangkan pinggulnya dan memintaku mempercepat keluar masuk penisku. Tidak berapa lama kemudian, Nina memeluk bahuku. Nampaknya Nina langsung raih puncak kenikmatannya.

“Aarrrggghh.. oougggghh.., aku keluarrr sayang.. mmhh.. aku keluar nih..” Nina menggigit bahuku selagi dia orgasme.

Tubuh Nina mengejang lebih dari satu saat, lantas pelukannya perlahan melemah dan lepas dari tubuhku. Ku memandang dari mimik wajahnya yang puas. Nina mengecup bibirku lebih dari satu kali sambil berbisik

“Sayang.., anda hebat.., baru kali ini aku merasakan kepuasan dari laki-laki”
“Memang selama ini di rumah gak dulu puas ya? tanyaku.

Baca Juga: Cerita Dewasa – Nikmat Bercinta Dengan Dosen Janda Seksi

“Iya, suamiku tidak bisa memberiku kepuasan layaknya kamu. Dia senantiasa lebih dulu keluar, terkadang baru ku goyang sebentar dia sudah tidak tahan” Nina mengatakan keadaan suaminya itu.

Aku memikirkan tubuh Nina tengah dinikmati suaminya, menyebabkan gairahku bertambah dan perlahan aku merasa menggerakkan penisku keluar masuk lagi. Nina merasa terangsang dan mengikuti gerakanku dengan memutar-mutar pinggulnya.

Aku membalikkan posisi sehingga Nina berada di atas tubuhku. Nina semakin leluasa mengerakkan pinggulnya. Ronde ke-2 ini Nina semakin nikmati persetubuhan kita hingga tidak berapa lama lantas ia raih orgasmenya yang ke-2 dan terkulai di atas tubuhku.

Aku langsung membalikkan tubuhnya ke posisi di bawah. Tubuhku naik turun di atas tubuh Nina tanpa memberi kesempatan dia istirahat setelah raih orgasmenya yang kedua. Aku dambakan langsung menuntaskan permainan ini. Lahar di tubuhku menuntut minta dikeluarkan.

Walau sudah 2 kali orgasme ternyata Nina tetap bisa melayani gerakanku, malah kurasa Nina semakin hot mengoyangkan pinggul dan pantatnya.
“Aarrrggghhh..oooouuuuggghhhhhh..oouuggghh” rintih Nina.
“Sayang, aku tidak tahan lagi..” aku mengajak Nina menyelesaikan persetubuhan kami.
“Kita keluar bareng, sayanngg.., aku mau keluarr. Aarrrgggghh..mmmhhhhh..” Nina kembali raih orgasmenya.
“Aarrgghhhhhh.. Mmhhh.. Aarrrgghhhhh” aku memuncratkan air maniku ke dalam vagina Nina.
“Terima kasih, sayang..” Aku mengecup pipi dan kening Nina, terhitung mengecup di bibirnya.
“Sama-sama sayang, aku puas sekali” Nina membalas kecupanku.
“Ternyata pramugari mainnya hot terhitung yah?” kataku.
“Iya donk.., baru tau yah kalo pramugari hebat?” jawab Nina.
“Hehehe, ingin kembali donk” pintaku.
“Memangnya anda tetap kuat?”
“Lho Nina tidak ngerasain? Kan punyaku tetap di dalam punya Nina” kataku.
“Idihh, koq tetap keras saja sih?” tanyanya.
“Iya, punyaku terkecuali baru sekali keluar memang tetap keras” jawabku
“Memangnya harus berapa kali sih baru lemes?” bertanya Nina penasaran.
“Paling sedikit 2 atau 3 kali” kataku.
“Jadi saat ini harus Nina membuat keluar kembali yah?”
“Yang tadi membuat gede dan keras bukannya Nina?” jawabku

Nina merasa menggoyangkan pinggul dan pantatnya yang kuimbangi dengan keluar masuknya penisku di dalam vaginanya. Di babak ke-2 ini Nina orgasme 2 kali dan aku keluar sekali. Setelah itu kita istirahat sebentar dan dikarenakan penisku tetap tegang Nina lantas mengulum dan mengisap penisku. Nampaknya Nina begitu nikmati kuluman dan hisapannya di penisku

“Naa.., aku keluaarr..aarrrggghhhh” aku menyemprotkan air maniku di dalam mulut Nina. Nina menelan semua air maniku yang keluar. Setelah itu penisku amat mengecil dan kita pun tidur.

Hari itu kita lewati dengan 2 kali persetubuhan kembali berturut-turut dengan Nina orgasme 2 dan 1 kali, hingga kita check-out dari hotel jam 11.30 malam. Kuantar Nina pulang dan untuk pertama kali aku diijinkan masuk ke dalam rumahnya. Setelah berbincang lebih dari satu saat, akupun berpamitan pulang setelah kita berciuman lagi.

Sejak selagi itu aku senantiasa isi kesepian Nina tiap tiap suaminya tidak berada di rumah. Setiap berjumpa senantiasa kita lewati dengan permainan cinta yang panas, baik di hotel atau di rumah Nina, apalagi lantas aku diijinkan nikmati tubuh Nina di atas ranjang di kamarnya. Saat itu aku puas dan puas sekali dikarenakan dari pagi hingga sore tak henti-hentinya kita bercumbu dan aku dimanja serta dilayani seolah-olah aku suaminya.

Suatu kali dulu berjalan selagi kita bercinta di ranjangnya, suami Nina menelpon. Mula-mula telepon itu tidak diangkat dikarenakan kita tengah berciuman, namun selagi penisku sudah di dalam vagina Nina, tersedia telepon kembali dan ternyata suaminya. Nina menjawab telepon itu sambil nafas dan suaranya tersendat-sendat dikarenakan aku tidak menghentikan gerakan keluar masuk penisku.

“Aku tengah olahraga” kudengar Nina menjawab pertanyaan suaminya.
Setelah selesai telepon kutanya suaminya berkata apa.

“Biasa, terkecuali kembali ingin gituan denganku, bilang kangen dan mau ketemu. Dia curiga, nafasku memburu. Dia bertanya aku kembali ngapain, makanya aku bilang kembali olahraga. Hehehehe. Padahal aku kembali olah nafsu mirip kamu” sadar Nina sambil tertawa manja, membuatku semakin bergairah menggeluti tubuh indahnya.

Tetapi dulu terhitung teleponku tidak diangkat oleh Nina. Saat itu suaminya memang sudah 2 hari berada di rumah. Aku berani telepon ke HP Nina dikarenakan di awalnya dia menelponku dari HP-nya.

Setelah 2 kali teleponku tidak dijawab aku tidak mencoba menelponnya lagi. Setengah jam lantas aku ditelepon Nina.
“Halo – halo , sori tadi aku gak jawab telepon kamu” kata Nina.
“Memangnya anda kembali ngapain sih? Lagi sedap ya?” tanyaku
“Iyah nih” jawab Nina.
“Pantes, teleponku dicuekin, kembali sedap sih. Berapa kali tu? Sekarang dianya di mana?”
“Sekali saja. Dianya kembali di kamar sebelah”
“Dari tadi baru saat ini telepon , lama banget mainnya”.
“Tidak ahhh, biasalah dia cuma bisa sebentar. Aku terhitung diam saja, Tidak goyang. Habis main dia tiduran dulu, baru keluar kamar”
“Tapi anda orgasme kan?” ledekku
“Sama dia mana dulu aku orgasme” balas Nina.
“Aku iri dan cemburu nih” memang selagi itu dadaku merasa panas oleh cemburu memikirkan tubuh seksi Nina digeluti suaminya.

“Sabar ya, sayang. Kalo dia sudah pergi nanti aku layani dan puasin kamu. Kan sebelum saat dia datang Nina terhitung kasih anda duluan yang nikmatin tubuh Nina. Sudah dulu ya, nanti Nina kasih kangen dan sayang Nina membuat kamu. Daahh.. mmuuaaccchh..”

Pernah terhitung Nina terbang selama seminggu, begitu Nina pulang aku menjemputnya di bandara. Masih dengan seragamnya Nina kuajak check-in ke hotel dan menuntaskan gairah dan nafsu kita yang terpendam lebih dari seminggu.

“Na.., aku kangen. Aku dambakan bercumbu dengan pramugari yang cantik ini” kataku sambil bercanda.

“Ehhhh, tidak boleh, aku harus pulang dulu. Aku mau pindah pakaian” jawabnya. Setelah kurayu Nina akhirnya bersedia langsung check-in tanpa mengganti seragamnya dulu. Saat itu aku merasa amat berkencan dengan pramugari dikarenakan Nina tetap berseragam.

Setahun lantas Nina menggugat cerai suaminya dan dikabulkan pengadilan. Sampai kini Nina tetap menjanda namun aku senantiasa memberi kepuasan dan kenikmatan untuk kebutuhan seks Nina. Ada keinginanku untuk langsung menikahinya namun aku sendiri tetap puas bercinta dengan wanita-wanita lain, terhitung terhitung lebih dari satu pramugari yang kukenal setelah Nina.

Nina memaklumi keadaanku dikarenakan dia sendiri terkadang kewalahan melayani nafsu seksku, apalagi terkecuali aku tengah cemburu dengannya. Selain itu Nina terhitung tetap aktif terbang sehingga kerap meninggalkanku juga.

Disaat Nina tugas dan aku dambakan menyalurkan nafsu birahiku aku berkencan dengan wanita lain, mungkin ini yang menjadi pertimbangan Nina dan memaklumi keadaanku. Tiga bulan kemudian, Akhirnya aku pun menikah dengan Nina dan kita pun semakin nikmati hubungan seks ini.

Tidak ada komentar:
Write komentar