Jumat, 26 Oktober 2018

Cerita Dewasa – Stress Kerjaan Membuatku Berselingkuh Dengan Wanita Lain


KacangMasPoker - Cerita Dewasa – Stress Kerjaan Membuatku Berselingkuh Dengan Wanita Lain - Aku adalah seorang pegawai di sebuah bank swasta nasional dengan posisi yang cukup tinggi untuk pria seumuranku. Umurku sendiri baru 30 th, tetapi saya udah tempati posisi sebagai manager marketing, namaku Arbi.

Dengan posisi itu saya mendapat tekanan di dalam pekerjaan membuatku kadang kala stres.. tetapi untuk melampiaskan itu semua saya senantiasa pergi nampak kota menenangkan anggapan dengan dengan istriku.

Namun entah mengapa.. beberapa minggu ini istriku tampak mudah sekali marah.. sehingga kala saya inginkan pelepasan beban melalui seks seringkali jadi gagal. Hal ini sebabkan konsentrasiku di dalam pekerjaan sedikit terganggu.

Memang.. bagi kita para lelaki.. pelepasan seks senantiasa jalur pertama yang kita tempuh di dalam kurangi beban pikiran.. seumpama tak tersalurkan maka bakal mengganggu stimulus dan anggapan kita.

Dan perihal itulah yang saya alami beberapa minggu belakangan. Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana di mana semua bisnis.. baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya.

Sedangkan di tempatku berada keadaannya terbalik.. sehingga tekanan yang saya terima tambah berat dan membuatku kadang kala kudu membiarkan semua beban itu dengan melakukan onani di kamar mandi.. gara-gara istriku sendiri kelihatannya sedang memiliki masalah di tempat kerjanya.

Namun semua itu berakhir kala hari itu.. hari Kamis.
Di mana saya pulang ke rumah seperti biasa menjelang pukul 7 malam.

Aku sampai di rumah.. sesudah memarkirkan mobilku.. saya berjalan masuk dan bersua dengan istriku yang terhitung baru pulang berasal dari kerja.
Kami berciuman di pipi sebentar selanjutnya saya masuk ke di dalam kamar untuk bergeser pakaian.
Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri berasal dari segala kepenatan yang melingkupiku.

Selesai saya mandi.. di luar terdengar nada orang tertawa.. dan sesudah saya nampak kulihat rekan wanita adik istriku singgah berkunjung.
Gadis itu bernama Fenny.. tinggal cuma beberapa rumah berasal dari rumahku.

“Malam mas..?” sapa Fenny padaku.
“Malam Fenny, pa kabar..?” saya balik bertanya.

“Baiiiik banget mas. Emang gimana mas suasana kantor..? Kok kayaknya tegang banget gitu ya..?”
Tanya Fenny padaku.. gara-gara melihatku kusut.. meskipun udah selesai membersihkan diri.

“Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..” Jawabku singkat.
Tak sengaja, saya mengamati Fenny yang tetap pakai baju kerjanya.
Ia tampak begitu cantik.. apalagi Fenny merupakan sekretaris direksi di salahsatu perusahan IT terkenal di Ibu kota.

Namun semua itu saya kesampingkan. Aku mendekati istriku yang selagi itu sedang pindah baju sesudah selesai mandi.
Kupeluk dia berasal dari belakang.. dan menjadi menciumi lehernya yang merupakan salahsatu titik lemahnya.. tetapi bukan gairah yang kudapatkan.. jadi dampratan yang membuatku marah.

Ia mendorongku dan menyatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku..
Gondok terhitung aku. Maka akupun pergi dan duduk di halaman rumah sambil merokok untuk menghalau emosi yang membara di di dalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil nikmati bir yang saya bawa berasal dari di dalam sambil merokok.
Menatap ke langit yang gelap.. coba mengayalkan bagaimanakah kehidupanku di era yang bakal datang.

Aku yang terhadap dasarnya adalah laki laki yang setia.. tak dapat berpikir seumpama kudu berpisah dengan istriku dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang senantiasa kutepis.

Namun bayangan bakal perihal itu tambah mendekati kenyataan.. semua itu didukung dengan suasana istriku yang sedang naik daun dan penghasilan yang lebih besar daripadaku.. atau mungkin ia udah mendapatkan rekan pria yang lain.

Pikiran-pikiran itulah yang senantiasa menghantuiku selama ini. Karena amat sibuk dengan pikiranku sendiri.. sampai tak menyadari Kedatangan Fenny yang duduk di depanku. Aku terkejut kala Fenny memanggilku dengan cukup keras.

“Mas..!”
“Eh, ya.. sori ga denger..!?” kataku terkejut.
“Ih.. Mas Arbi, melamun konsisten tuh..?” kata Fenny lagi.
“Iya, sory ya. Emang tersedia apa Fen..?” tanyaku lagi padanya.
“Ga ayah mas.. keliatannya Mas Arbi pusing banget.. kusut gitu..?”
“Biasalah banyak masalah..!?” jawabku lempeng.
“Emang Fenny dapat bantu apaan..?” kata Fenny antusias.

Aku sempat terkejut mendengar pengakuan Fenny.. tetapi saya langsung menjawabnya..
“Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa Fen..?” tanyaku balik.
“Hehehehe.. di rumah ga tersedia orang.. Fenny was-was sendirian.. pulangnya entar nunggu mama..” kata Fenny malu-malu.

Lucu terhitung mendengar alasan Fenny. Setelah itu saya mengambil alih minumanku dan meminumnya.. tetapi kala saya menoleh .. ternampaklah rok span Fenny tersingkap.. memperlihatkan kehalusan batang pahanya yang putih.. membuatku langsung terangsang.

Aku sesudah itu lagi bersandar.. menyalakan lagi rokokku.. pura-puranya coba menghalau semua gairah yang nampak tiba-tiba.

Dua-tiga isapan rokok kunikmati.. terdengar istriku dan adiknya nampak berasal dari di dalam rumah berpamitan padaku untuk nampak sebentar ke mall.. belanja keperluan bulanan.
Aku mengangguk.. selagi adik iparku berkata terhadap Fenny.. memintanya menunggu kalo mau.. kalo tidak, turut aja.

Sepertinya Fenny lebih menentukan untuk tidak ikut. Ia menjawab nunggu aja. Selesai itu istriku dan adiknya pergi meninggalkan rumah. Aku berkata terhadap Fenny.. kalo membutuhkanku saya berada di dalam. Lalu saya pergi meninggalkan Fenny yang tetap duduk di luar sambil bermain dengan HPnya.

Aku masuk ke dalam, memang.. tetapi saya bersembunyi di ruang tamu dekat gorden.. untuk mengintip lebih dekat Fenny yang sebetulnya membelakangi gorden.. sehingga bakal tampak lebih jelas.

Apalagi kala Fenny membiarkan blasernya.. blouse kerjanya yang miliki renda terhadap tempat kancing dengan warna yang tidak amat terang.. tetapi justru jadinya memperlihatkan keindahan tubuh mungil Fenny.

Aku tak tahan lagi.. maka akupun langsung pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku udah begitu tegangnya dan perlu pelepasan.. Namun, tak lama sesudah itu terdengar nada panggian Fenny padaku..

“Mas.. Mas Arbi.. mas..?”
“Apa Fenny..?” tanyaku sambil mengakses pintu kamarku.
“Mas, Fenny numpang minum ya..?”
“Ya..?” jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh Fenny yang indah, apalagi selagi itu ia tak kenakan lagi blasernya, dengan blouse yang tipis.. sehingga menampakkan tubuh indah.

Bra warna biru yang tercetak menyadari membuatku tambah tak dapat menahan gairahku sendiri.. Ya.. mungkin tadi tak begitu nampak gara-gara tertutup blasernya.. tetapi sekarang semua itu begitu indah dan amat menggoda.

Selesai minum Fenny lagi menuju ke ruang makan.. di mana saya udah menantinya. Kami bertemu.. Fenny tersenyum manis padaku.

Aku berdiri di hadapannya.. Fenny sesudah itu berjalan lagi di sampingku. Deg.. deg.. Ada kebimbangan di di dalam hatiku perihal semua ini.. pada gairah dan akal sehat.
Namun ternyata gairahkulah pemenangnya.. Maka dengan cepat tangan Fenny kucekal.. dan responnya nampak terkejut. Aku berbalik dan langsung menarik Fenny ke di dalam dekapanku. Fenny tak melawan.. cuma menatap penuh rasa keterkejutan.

Aku peluk Fenny dan mencium bibirnya lembut tetapi penuh gairah. Fenny tak melawan.. cuma pasrah.. sampai terhadap akhirnya ia turut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku.

Tanganku tak berhenti begitu saja.. kuraba punggungnya.. turun ke bawah selanjutnya meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh punya Fenny.. tambah membuatku kian terangsang.

Tak ayal.. penisku yang udah amat tegang melekat keras terhadap perut Fenny.. denyutan kencang penisku menjadi begitu kuat di perut Fenny.. mungkin itu pula yang sebabkan Fenny jadi ikutan bergairah.

Baca Juga: Cerita Dewasa - Janda Pramugari Cantik Sungguh Menggoda

Tanganku bergerak tambah liar… menuju ke anggota depan tubuh Fenny. Membuka kancing blousenya satu per satu sampai terbuka semua.. srett.. menyusup masuk ke dalamnya.. meremas lembut payudara Fenny yang berukuran kurang lebih 34 cup B itu.

Setiap remasan yang saya melakukan Fenny mengerang di sela ciumanku.. dan itu membuatku tambah bergairah. Tanpa kusadari tangan Fenny ternyata bergerak menuju selangkanganku.. mengakses celanaku.. untuk seterusnya meremas lembut penisku yang udah amat tegang.

Beberapa selagi kemudian, saya teringat.. bahwa yang kulakukan sekarang ini menyalahi aturan.. Degh.. Seketika itu terhitung saya membiarkan ciumanku.. terhitung remasanku terhadap bungkah payudara sekal Fenny.

Aku melangkah mundur sambil menatap penuh rasa bersalah terhadap Fenny yang kini udah turut terangsang oleh karenaku. Kulihat wajahnya memerah.. diiringi nafasnya yang memburu pertanda gairah yang memuncak.

“Maaf.. maafin.. saya Fen.. maaf..” kataku gugup.
“Maafin Mas Arbi, Fen.. maaf..” kataku tambah kacau.

Namun tiba-tiba Fenny melangkah mendekatiku.. sesudah itu menyentuh bibirku dengan jarinya dan berkata dengan lembut..
“Ga ayah kok mas. Fenny tau kok..” kata Fenny coba menenangkanku.
“Emang Mas Arbi lagi pingin banget ya..?” bertanya Fenny kembali.

“*****papa. Maafin mas ya Fen..!?” kataku lagi.
“Mau ga Fenny bantuin..?” kata Fenny pelan sambil menatapku tajam.

Aku terkejut sekali dengan jawabannya yang seperti itu .. Kutatap matanya.. melacak penegasan terhadap binarnya.. tak yakin dengan apa yang baru saja ia katakan.. apa yang baru saja kudengar.

Fenny mendekatiku, selanjutnya ia menarikku mendekat dan sambil berbisik di telingaku.. ia menciumku kemudian. Dengan lembut dan penuh perasaan.. sampai akhirnya akupun membalas ciumannya.

“Di sofa aja yuk Mas..” Ajak Fenny seraya bergerak dan menarikku.
Fenny langsung duduk di sofa dan mengakses kakinya.. saya tak mau langsung melakukannya.. kucium bibirnya.. selanjutnya turun ke leher dan berhenti di kedua bukitnya..

Dengan gemas kuciumi bukit di dadanya.. kombinasi jilatan dan kuluman sebabkan dia mendesah.
Tangan Fenny membimbing tanganku ke arah dadanya.. dan sesudah itu menempatkannya terhadap bungkahan payudaranya.. bersamaan itu ia terhitung menolong tanganku sehingga meremas payudaranya sendiri.

Aku melakukan pertama dengan lembut.. selanjutnya tambah kuat dan penuh nafsu. Kemudian.. saya memeluk tubuh Fenny dengan erat. Ciumankupun turun terhadap leher jenjang Fenny. Desahan lembut nampak berasal dari bibirnya, selagi tanganku mengakses kait penahan bra Fenny.. selanjutnya menyingkapkannya.. sampai tanganku dapat bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara Fenny.

Desahan Fenny beralih jadi erangan penuh gairah.
“Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erang Fenny.
Tanpa membiarkan blouse kerjanya, saya nikmati kelembutan dan keindahan tubuh Fenny.

Waktu berlalu.. dan ciumankupun udah beralih terhadap payudaranya.. erangan dan gelinjang tubuh Fenny tambah keras dan kuat. Ciuman dan jilatanku terhadap payudara Fenny membuatku mengerang tambah keras.

Apalagi kala jariku menggosok vagina Fenny yang udah basah dan cuma ditutupi oleh celana di dalam tipe thong miliknya yang udah basah kuyup oleh cairan pelumas kenikmatannya.

“Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Fenny.

Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan di buah dadanya.. Supaya dia berhenti melakukan dengan pacarnya untuk beberapa hari. Pikirku nakal. Hehe..

Dia cemberut kala menyadari tersedia bekas kemerahan di dadanya.. tetapi justru kecemberutannya tambah meningkatkan kecantikan wajahnya. Tapi itu ga lama.. sesudah beberapa selagi Fenny lagi mengerang panjang.. langsung kulumat bibirnya.. coba kurangi keluarnya nada erangan kuat Fenny. Tubuh Fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kita berhimpitan ketat.

Bibirku menyusuri perutnya selanjutnya berhenti di selangkangannya.. menjadi asin kala lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya. Tangannya meremas rambutku kala lidahku menari-nari di bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. saya tambah bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku.

Selang beberapa saat.. Fenny yang udah ‘panas’ menarikku untuk bergeser posisi.. ia merebahkanku di sofa.. sesudah itu bergerak pelan mengangkang di atas tubuhku. Berbalik.. kini ia yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya.

Setelah beberapa selagi kemudian.. Fenny udah tenang. Ia lepaskan pelukannya padaku.. ia tersenyum manis dan berkata di sela deru nafasnya..

“Hah.. enak.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah.. hah.. Fenny..”
Ia berdiri dan sesudah itu menarik turun celana dalamku.. dan.. Tuink..!

Betapa terkejutnya dia kala menyaksikan penisku yang udah amat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran kurang lebih 15 cm tak begitu panjang.. tetapi diameternya yang gemuk membuatnya nampak besar.

Fenny memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. sesudah terpegang, Fenny mengocoknya perlahan.. membuatku yang udah amat terangsang jadi lebih mudah menggapai puncak gairahku.

Aku sesudah itu mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam dan mengocoknya.. menyaksikan ke arahku sejenak sebelum akan menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

Tanpa kesulitan.. langsung penisku meluncur keluar-masuk mulut mungil rekan wanita adik istriku yang cantik, lagi kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya.

Baca Juga : Cerita Dewasa – Mbak Tari Menjadi Pelampiasan Nafsu Pertamaku.

Antara jilatan.. kuluman dan kocokan membuatku menjadi melayang tinggi. Eranganku mengeras bersamaan dengan kocokan Fenny terhadap penisku.

Beberapa selagi berselang Fenny mengangkat tubuhnya.. sesudah itu sambil menyingkapkan celana di dalam tipe thong miliknya.. kubantu geraknya dengan menuntunkan penisku pas berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.

Dengan bergantung sebelah tangah di pundakku Fenny turunkan tubuhnya perlahan..
Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. kala kepala.. selanjutnya batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya.

“Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.. selagi merasakan sekujur kulit batang penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya.

Peniskupun membelah bibir vagina Fenny.. terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat. Rasa hangat dan basah dan juga denyutan kuat menyapa penisku.. Oughh.. Sungguh kenikmatan yang udah lama saya cari dan damba.

Dengan satu gerakan penisku melesak terbenam di dalam liang vagina Fenny.. Pijatan dan denyutan dinding vagina Fenny kurasa amat nikmat.
“Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan batang penisku di liang vaginanya..
“Erghh.. Mas terhitung Fennhh..” Eranganku tak kalah nikmatnya.. terima segala rasa nikmat yang membekap di sekujur kulit batang penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.

Setelah beberapa selagi berdiam diri beradaptasi.. Fenny selanjutnya bergoyang dengan lembut maju-mundur.. memutar dan naik-turun.. Sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut oleh dinding vagina Fenny.. sebabkan cuma tak sampai 2 menit saya kudu mengerang panjang.

“Aaahh.. aahh.. Fenny.. Fenny.. aahh.. aku.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.
“Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. keluariinn.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

Fennypun tambah memainkan tekniknya sampai memaksaku mengerang panjang.. sambil memeluk tubuh Fenny penisku berkedut kuat.. memuntah sperma beberapa kali di dalam liang vagina Fenny.

Di atas selangkanganku Fenny tambah liar mengggoyang.. mengaduk-aduk batang penisku di liang nikmat vaginanya. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Fenny tambah liar pula memberikan rasa nikmat yang ga ada tara.

Rasa nikmat yang ga ada tara itu lagi menguasaiku saat.. sesudah selesai menggapai puncaknya Fenny tak berhenti.. jadi tambah liar bergoyang menggerus batang penisku yang terbenam di liang vaginanya.

Tiba-tiba Fenny memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya dengan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. sampai kamipun berciuman panas.

Sementara di bawah.. Fenny tambah kuat tekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya terhadap batang penisku yang dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. sampai penisku terbenam seluruhnya.. setandasnya.. Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu sebetulnya amat amat memabukkan..

Kami berpelukan beberapa selagi sampai semua itu mereda.. dan Fenny yang pertama membiarkan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata.. “Mas.. hah.. hah.. sedap banget. Makasih mas, sedap banget rasanya.. hah.. hah..”

“Iya, saya terhitung enak. Makasih Fenny, sedap banget. Mas bahagia banget..”
“Hihihihi.. Mas Arbi nakal terhitung ya..”.

Kata Fenny yang berdiri, selanjutnya membenarkan lagi celana dalamnya.. dan sesudah itu ia bersimpuh di hadapanku. Ia pegang penisku yang tetap tegang itu dan mengelusnya.. selanjutnya menjilatinya berasal dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

“Ahh.. sedap Fenny, enak.. ahh.. Maaf ya tadi saya nampak duluan..?” erangku lagi diserang nikmat.
“*****papa mas, kalo mas nampak lagi terhitung ga ayah kok.. ”Kata Fenny yang sesudah itu mengulum penisku.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. selagi itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Fenny terhitung melakukan isapan lembut  terhadap penisku.
Perpaduan berasal dari semua itu amat memberikan kenikmatan padaku.

Fenny membiarkan kulumannya.. sesudah itu lagi mengocok penisku dengan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan. Fenny melakukan itu berulangkali.. sampai penisku lagi menegang dan mengeras..

Puas dengan permainan oralnya kutuntun untuk sesudah itu merebahkannya ke sofa.. Aku selanjutnya 1/2 berjongkok di depannya.. tangannya menggapai batang penisku yang udah mengacung lagi.. selanjutnya menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya..

Dia menatapku dengan pandangan penuh gairah.. saya jadi agak malu memandangnya.. tetapi nafsu ternyata tetap lebih berkuasa.

Fenny sedikit beringsut mengangkat pinggulnya.. sesudah itu sambil menyingkapkan celana di dalam tipe thong miliknya ia tuntun penisku yang udah lagi menegang itu pas di bawah lepitan bibir vaginanya.. lagi..!


Slebbhh.. Dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku lagi ke vaginanya..
Dan ahh.. ia tetap senantiasa menatapku kala saya menjadi mengocoknya.
Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

Kakinya sesudah itu bergerak menjepit pinggangku.. kutarik dia di dalam pelukanku.. kudekap erat sampai kita menyatu di dalam suatu ikatan kenikmatan birahi.. saling cium.. saling lumat.

Fenny mendesah liar seperti sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih di dalam ke sofa.. selanjutnya kutindih.. satu kaki menggantung dan kaki satunya di pundakku.

Aku tak dulu jemu nikmati ekspresi wajah innocent rekan adik iparku yang memerah penuh birahi.. tambah menggemaskan. Buah dadanya bergoyang keras kala saya mengocoknya vaginanya.. dia memegangi dan meremasinya sendiri.

Beberapa selagi sesudah itu kuputar tubuhnya untuk posisi doggie.. dia tersenyum.. Tanpa mengikis waktu.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini berasal dari belakang..

Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”
Dia menjerit dan mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak selanjutnya mengocoknya perlahan.. tak tersedia penolakan.

Kupegang pantatnya yang padat berisi… Fenny melawan gerakan kocokanku.. Kami saling mengocok.. dia begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya.

Aku dapat menyaksikan penisku keluar-masuk vagina rekan wanita adik istriku ini.. Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku. Kuraih buah dadanya yang menggantung bergoyang indah berasal dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

Aku amat nikmati tubuh indah rekan wanita adik iparku ini dengan beragam caraku sendiri.. Ada rasa nikmat tersendiri di hatiku.. yang amat berlainan sekali.

Kuraih tangannya dan kutarik ke belakang dengan tangannya tertahan tanganku.. tubuh Fenny menggantung.. saya jadi lebih bebas melesakkan penisku sedalam mungkin di liang nikmat vaginanya.

Desah kenikmatan Fenny tambah keras memenuhi ruang. Kudekap tubuhnya berasal dari belakang.. kuremas lagi buah dadanya.. Batang penisku tetap menancap di vaginanya.. kuciumi telinga dan tengkuknya.. Geliat nikmat Fenny tambah liar.

“Aduh Masshh.. sedap banget masshh.. Fenny sukaa, trus Mashh..”

Kulepaskan tubuh Fenny.. lagi kita bercinta dengan doggie style.. Entah.. mungkin lebih 1/2 jam kita bercinta.. belum tersedia tanda-tanda orgasme di pada kami.

Kami bergeser posisi.. Fenny lagi udah di pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. buah dadanya berayun-ayun di mukaku.. langsung kukulum dan kusedot dengan penuh gairah sampai kepalaku terbenam di pada kedua bukitnya.

Gerakan Fenny beralih jadi goyangan pinggul.. berputar menari hula hop di pangkuanku.. Berulangkali dia menciumiku dengan gemas.. Oughh .. sungguh tak dulu terayangkan kecuali akhirnya saya dapat saling mengulum dengannya. Tak lama kemudian.. tiba-tiba Fenny menghentikan gerakannya.. dia terhitung memintaku untuk diam.

“Sebentar Mas, Fenny ngga mau nampak sekarang.. tetap banyak yang Fenny ingin berasal dari mas Arbi..” katanya sambil lebih membenamkan kepalaku di pada kedua bukitnya.. saya nyaris tak dapat napas.

“Kamu turun dulu deh, Fen..” pintaku.
“Tapi Mas.. Fenny kan belum ..” protesnya.
“Nghh.. Udahlah.. yakin Mas Arbi deh..” potongku.

Perlahan kutuntun dan kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. selanjutnya kusapukan penisku ke belahan vaginanya berasal dari belakang.. Fenny menyadari maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah saya melesakkan penisku. Tubuhnya tambah cenderung ke depan.. Slebbh.. jlebhh.

“Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan lagi mengiringi masuknya penisku isi vaginanya.
“Sss.. aduuh Mass, sedap bangethh Masshh.. belum dulu aku.. aauuh..”

Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku dengan goyangan pinggulnya yang montok. Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan selagi tanganku menggerayangi dan meremas buah dadanya. Nikmat sekali goyangan Fenny.. lebih nikmat berasal dari sebelumnya..

Berulangkali dia menoleh memandangku dengan sorot mata penuh kepuasan.. mungkin dia belum dulu melakukan dengan posisi seperti ini. Tubuhnya tambah lama tambah membungkuk sampai tangannya udah tertumpu meja sebelah dinding.

Kudorong sekalian sampai dia telungkup di atasnya.. saya senantiasa tetap mengocoknya berasal dari belakang.. Dia sesudah itu meningkatkan satu kakinya di pinggiran meja.. penisku melesak tambah dalam.. kocokanku tambah keras.. sekeras desah kenikmatannya.

Kubalikkan tubuhnya.. dia jadi menelentang di atas meja.. kunaikkan satu kakinya di pundakku.. Lantas kukocok dengan cepat dan sedalam mungkin.

“Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Fenny nggaak kuaat, mau nampak niih..” desahnya
“Sama.. Mas juga..hhhh..”
“Kita sama-sama, keluarin di di dalam saja, aman kok, Fenny pake pil, jangan ku..aa.. sshhiit ..”

Belum sempat dia selesaikan kalimatnya ternyata udah orgasme duluan.. Sontak saya tambah cepat mengocoknya.. Tak kuhiraukan teriakan orgasme Fenny.. tambah keras teriakannya tambah membuatku bernafsu. Semenit sesudah itu saya menyusulnya ke puncak kenikmatan.

“Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett..
“Auughh.. masshh..!”

Kembali dia teriak keras kala penisku berdenyut menyemprotkan sperma di vaginanya. Untuk keduakalinya saya membasahi vagina dan rahim rekan wanita adik istriku dengan spermaku..

Dia menahanku kala kucoba menarik keluar. “Tunggu, biarkan nampak sendiri..” cegahnya.. Maka kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya.. kucium kening dan pipinya sebelum akan akhirnya kucium bibirnya.

“Makasih Mas.. permainan yang indah.. the best deh pokoknya..” bisiknya menatapku tajam.
Kuhindari tatapannya.. tak dapat saya melawan tatapan tajam rekan wanita adik iparku itu.

“Sekarang gantian Mas.. saya pengin menolong Mas Arbi sekali lagi..”
Fenny berkata sambil mendorong tubuhku.. selanjutnya turun mengambil alih posisi agak berjongkok di pinggir meja.

Aku amat menyadari apa yang bakal dijalankan oleh Fenny. Akupun langsung berdiri di hadapannya. Kedua tangan mungil Fenny merengkuh pantatku dan menariknya mendekat ke wajahnya yang jelita itu.

Tanpa basa-basi dia langsung menciumi batang kejantananku dengan bibirnya yang tipis itu. Perlahan.. lidahnya yang lembut menjadi menjilati semua permukaan kemaluanku. Kadang diselingi pula dengan kecupan dan hisapan lembut di kantong bijiku. Aku menjadi terbuai oleh permainannya.

Fenny udah menjadi mengulum kepala penisku dengan amat lembut. Kemudian dengan amat mesra dia menjadi memasukkan semua tongkat pusakaku ke di dalam mulutnya yang mungil.

Sementara di di dalam kuluman hangat mulutnya.. lidahnya menggelitik leher penisku. Bagian yang paling peka berasal dari tubuhku. Aku menjadi menggelinjang penuh kenikmatan.

Aku belai lembut kepala Fenny.. dia bereaksi dengan menyedot mudah kepala penisku. Lidah dan bibir Fenny tetap konsisten menggerayangi kemaluanku.

Nafasku tambah memburu sambil mataku lekat menyaksikan adegan panas gadis yang sedang berjongkok dengan baju semrawut di depanku. Sepertinya Fenny terhitung nikmati apa yang dia lakukan.. lirikannya terhitung tak terlepas berasal dari mataku.

“Ahhh.. ahhhh.. Fenn.. nikmat.. ah.. Fenn.. kamu pinter Fenhh.. ahhh terus.. iya.. iya..”

Tanpa dapat saya pemeriksaan mulutku menjadi menyuarakan apa yang saya rasakan. Fenny membalas desahanku dengan gelitikan lidahnya di batang penisku.Ini sebabkan saya tambah terbang ke awang-awang.

“Ahhhhh.. ahhh.. sedap Fenny.. mulutmu sedap sekali.. terus.. ahhhhh.. saya nggak tahan.. ahhh..”

Fenny dapat membaca gelagat bahwa puncak gunung kenikmatan udah di depan mataku. Dia sesudah itu agak merubah gayanya.. bibirnya mengecup kepala penisku. Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku menjadi mengocok batang penisku. Mula-mula lambat.. tambah lama kocokannya tambah cepat.

Tubuhku tak dapat kutahan untuk tidak gemetar penuh kenikmatan. Dalam suasana seperti ini umumnya saya memejamkan mata untuk lebih nikmati perasaan ini. Mau ga mau saya mengerang keras.. sampai peniskupun lagi mengembang tambah besar.. dan tiba-tiba penisku menyemprotkan sperma di di dalam mulut Fenny. Fenny yang menyadari tanda-tanda saya mendapatkan puncak kenikmatanku tak membiarkan kulumannya.. jadi tambah kuat menghisapnya.

“Aaah.. aahh.. Fenn.. ohh.. Fennyy.. aahhh..!”
Croot.. croott..
“Aaahhh..”

Beberapakali semprotan di di dalam rongga mulut Fenny.. tidak sebanyak yang tadi-tadi.. memang.. tetapi tersedia beberapa tetes spermaku yang nampak di sela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku.

Fenny membiarkan kulumannya.. sambil tetap bersimpuh ia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya. Setelah itu Fenny saya bantu berdiri.. dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan.. menjadi berasal dari blouse kerjanya sampai dengan roknya.

Beberapa selagi sesudah itu Fenny udah selesai berbenah dan lagi duduk di halaman depan.. dengan denganku.
“*****ke kamar mandi..?” tanyaku padanya.
“Ga ayah mas.. Fenny baik-baik aja kok. Makasih ya mas..” Ucap Fenny padaku.
“Iya sama-sama..” jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat beberapa selagi sesudah itu.. istriku dan adiknya pulang berasal dari mall dekat rumah. Suasana rumah jadi lagi ramai seperti biasa. Tapi.. yang berlainan adalah suasana hatiku yang udah mendapatkan kepuasan dan ‘bantuan berasal dari Fenny..’ rekan adik iparku sendiri.


Tidak ada komentar:
Write komentar