Minggu, 21 Oktober 2018

Cerita Dewasa - Selingkuh Dengan Si Cantik Fifi



KacangMasPoker - Cerita Dewasa - Selingkuh Dengan Si Cantik Fifi - Sejak moment sexku bersama Diana aku tambah aktif untuk mengikuti senam. Yach biasa untuk menyalurkan hasratku yang menggebu ini.

Kegiatan ini seluruh pastinya juga rapi sebab ku nggak kepingin istriku sadar perihal ini. Suatu ketika aku diperkenalkan pada teman-teman diana satu kelompok, dan pinter sekali diana bersandiwara bersama berpura-pura udah berjumpa denganku pada suatu pesta pernikahan seseorang agar temannya tidak ada yang curiga bahwa aku udah terkait bersama diana.

Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku perlu segera kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, pas aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, pas kutoleh dia adalah fifi teman diana yang tadi dikenalkan.
“Belanja Apa De…, kok serius banget…”, Tanyanya bersama senyum manis.
“Ah enggak cuman sedikit untuk keperluan kantor aja kok…”

Akhirnya aku terlibat obrolan enteng bersama fifi. Dari obrolan itu kuperoleh bahwa Fifi adalah keturunan cina bersama jawa agar perpaduan muka itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tapi alisnya tidak tipis dan…, Aku kembali melirik kearah dadanya.., alamak besar sekali, sekitar 36C tidak sama jauh bersama diana sahabatnya.
“Eh.., De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai sadar diana ya”, pintanya sambil melirikku penuh arti.
“Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik.

“Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..”, tanyanya lagi.
“Ada kendaraan kok aku…” timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan Fifi turut aku walau mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya udah selesai Fifi tak antar kembali ketempat ini.
“Masalah apa Fi kamu kok serius banget sih…”, tanyaku lagi.
“Tenang De…, mengikuti arahku ya…, santai saja lah…”, pintanya.
Sesekali kulirik paha Fifi yang putih itu tersingkap sebab roknya pendek, dan Fifi senantiasa tidak berupaya menutupi. Sesuai wejangan arah berasal dari Fifi akhirnya aku memasuki tempat tinggal besar sama villa dan diceritakan oleh Fifi bahwa daerah itu biasa dipakai untuk persewaan.

 “Ok fi sekarang kita kemana ini dan kamu sudi ngomong apaan sih”, tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan Fifi mempersilahkan duduk.
“Gini De segera aja ya…, Kamu pernah merasakan Diana ya..?”, tanyanya.
Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Fifi yang ceplas ceplos itu.
“Merasakan apaan sih Fi?”, tanyaku pura-pura bodoh.
“Alaa De jangan mungkir aku dikasih sadar lho sama Diana, dia menceritakan bagaimana sukanya dia menikmatimu…, Hayooooo masih mungkir ya…” 
Aku hanya diam tapi sedikit grogi juga, terlihat wajahku panas mendengar pembicaraan Fifi yang segera dan tanpa sungkan tersebut.

Aku terdiam pas Fifi mulai diatas angin bersama berceloteh panjang lebar sambil sesekali dia senyum dan menyilangkan kakinya agar terlihat pahanya yang mulus tanpa cacat. Aku hanya cengar cengir saja mendengar seluruh omomgannya.
“Gimana De masih sudi mungkir nih…, Bener seluruh kan ceritaku tadi…?”, Tanyanya antusias.
Aku hanya tersenyum kecut. Kuperhatikan Fifi meninggalkan daerah duduknya dan tak lama kemuadian dia terlihat sambil mempunyai dua gelas air minum. Fifi kembali menatapku tajam aku seperti tertuduh yang tunggu hukuman. Tak lama berselang kembali Fifi berdiri dan duduk disampingku.

“De…”, sapanya manja.
Aku melirik dan, “Apa?”, jawabku kalem.
“Aku sudi seperti yang kau laksanakan pada Diana De…”, aku sedikit terkejut mendengar pengakuannya dan tanpa menghilangkan pas kembali kudekatkan bibirku pada bibirnya.
Pelan dan kurasakan bibir Fifi hangat membara. Kami berpagut bibir, kumasukkan lidahku pas bibir Fifi terbuka, pas tanganku tidak tinggal diam. Kusentuh lembut payudaranya yang kenyal dia tersentak kaget. Bibirku masih bermain tambah larut di dalam bibirnya. Fifi terlihat nikmati sekali sentuhan tanganku pada payudaranya.

Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. Fifi tambah menjadi leherku diciumi dan tangan Fifi berada dipunggungku. Tanganku beroperasi tambah jauh bersama meraba paha Fifi yang mulus dia tambah menggelinjang pas tangan kananku mulai masuk di dalam payudaranya. Tanpa tunggu reaksi lanjutan aku menambah BH agar tanganku bersama enteng menyentuh putting yang mulai mengeras.

Kudengar nafas Fifi memburu bersama diselingi perkataan yang aku tak mengerti. Fifi mulai pasrah dan kedua tangaku menambah kaos agar kini Fifi hanya memakai rok mini yang udah tidak kembali bersifat namun BH hitam udah tidak kembali menutup payudaranya. Kudorong perlahan Fifi untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang hampir tanpa cacat. Kuperhatikan putting susunya memerah dan kaku, bulu-bulu halus berada disekitar pusar menambah gairahku. Fifi hanya terpejam dan aku mulai turunkan rok mini setelah jariku berhasil menyentil pengait di bawah pusar.

Kini Fifi hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras bersama warna kulitnya. Aku bergegas mempreteli pakaianku dan hanya tinggal CD. Cepat-cepat kutindih tubuh mulus itu dan Fifi mulai menggelinjang merasakan suatu hal mengganjal di bawah pusarnya. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti.
“Enggghh hhss”, hanya nada itu yang kudengar saaat mulutku beraksi di lutut dan pahanya.

 Penisku menjadi sakit dikarenakan kejang. Mulutku menjadi menjalar di paha.., amat kunikmati sejengkal demi sejengkal. Tanganku coba menelusuri daerah disela pahany, Dan kudengar nada itu makin lama jadi selagi tanganku sukses menyusup dari tepi CD hitam dan sukses menemukan daerah berbulu dengan sedikit becek didalamnya. Tanganku konsisten membelai bulu-bulu kaku dan tangan satunya mengupayakan mempermudah dengan turunkan CD didaerah terhadap berpapasan dengan mulutku.

Kusibak seluruh penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini makin lama terlihat wajah asli kemaluan Fifi indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi tertata letaknya. Mataku konsisten mengawasi kemaluan Fifi yang menarik, kulihat klitorisnya membengkak terlihat merah muda warnamya…, aku makin lama terangsang hebat.



Mulutku masih disela pahanya selagi tanganku konsisten menembus liang makin lama dalam dan Fifi makin lama menggelinjang kadang kala mengejang selagi kupermainkan daging kecil disela gua itu. Kusibakkan dua paha dengan merentangkan kaki kanan terhadap sandaran sofa sedang kaki kiri kubiarkan menyentuh lantai. Kini kemaluan Fifi makin lama terbuka lebar. Mulutku udah tak sabar ingin merasakan lidahku udah berdecak takjub dan menghendaki cepat menerobos liangnya bersaing dengan daging kecil yang manja itu dengan bulu yang tidak banyak.

Kumisku berubah perlahan bersaing dengan bulu halus milik Fifi dan dia hanya mampu terpejam dengan lenguhan panjang 1/2 menjerit. Kubiarkan dia mengguman tak karuan. Lidahku menjadi menjilat dan bibirku menciba menghisap daging kecil milik Fifi yang menjorok keluar. Kuadu lidahku dengan daging kecil dan bibirku tak henti mengecup, kurasakan kemaluan makin lama basah.


Fifi berteriak makin lama keras selagi tangaku termasuk mengambil inisiatif untuk meremas payudaranya yang bergerak kiri kanan selagi Fifi bergoyang kenikmatan. Aku termasuk tidak tahan memandang seluruh ini. Kutarik bibirku menjauhkan dari kemaluanya dan kulepas Cdku supaya nampaklah batang penisku yang udah tegak berdiri dengan ujung merah dengan sedikit lendir. Kusaksikan Fifi masih terpejam kudekatkan ujung penisku sampai kelanjutannya menyentuh kecil kemaluan Fifi. Jeritan Fifi makin lama jadi dengan mengangkat pantatnya supaya penisku menjenguk lubangnya.

Kujauhkan penisku sebentar dan kulihat pantat Fifi makin lama tinggi mencari. Kugesek gesekkan lagi penisku dengan keras, aku terkejut tiba-tiba tanfan Fifi menagkap batang penisku dan dituntun menuju lubang yang udah disiapkan. Denga lembut dan sopan penisku masuk perlahan. Saat kepala penis masuk Fifi menjerit keras dan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku. Kupaksakan perlahan batang penisku kelanjutannya sukses menjenguk lubang terdalam milik Fifi. Kaki Fifi kaku menahanku dia terhubung mata dan tersenyum.

Baca Juga: Cerita Dewasa - Kenangan Di Malam Natal

“Jangan digoyang pernah ya De…”, pintanya dan dia terpejam kembali.
Aku menurut saja. Kurasakan kemaluan Fifi berdenyut keras memijit penisku yang tenggelam dalam tanpa gerak. Akhirnya Fifi menjadi menggoyangkan pantatnya perlahan. Aku merasakan geli yang luar biasa. Kuputar termasuk pantatku sambil bergerak maju mundur dan selagi penisku tenggelam kurasakan bibir kemaluan Fifi ikut tenggelam dengan kulit penisku.

Tak seberapa lama aku merasakan penisku menjadi panas dan geli yang berada diujung aku makin lama menghimpit dan manarik cepat-cepat. Fifi merasakan termasuk rupanya, dia mengimbangi dengan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku supaya gerak penisku terhambat. Saat penis masuk dikarenakan pertolongan kaki Fifi makin lama dalam kurasakan daerah yang dituju.

Aku tidak kuat dan, “Fi aku senang keluar”, lenguhku.
Fifi hanya tersenyum dan makin lama mempererat jepitan kakinya. Akhirnya, Kutekan seluruh penisku dalam-dalam dan kusaksikan Fifi terpejam dan berteriak keras. Kurasakan semprotan luar biasa dalam kemaluan Fifi. Dan aku konsisten menggoyangnya, tiba-tiba Fifi berteriak dan tangannya memelukku kuat-kuat. Bibirnya menggigit dadaku selagi pantatnya konsisten mengejang kaku, aku hanya terdiam merasakan nikmatnya seluruh ini.

Aku menindih Fifi dan penisku masih kerasan dalam liang sanggamanya. Fifi mengelus punggungku perlahan seolah menjadi cemas kehilangan kenikmatan yang udah direguknya. Perlahan kujauhkan pantatku dari tubuh Fifi dan kurasakan dingin penisku selagi terlihat dari liang kenikmatan. Aku terlentang merasakan sisa-sisa kenikmatan. Fifi lagi bergerak dan berdiri. Dia tersenyum melangkah menuju kamar mandi. Kudengar nada gemericik air mengguyur…,

Fifi lagi mendekatiku, aku duduk diatas karpet untuk berdiri hendak bersihkan penisku yang masih belepotan, aku terkejut selagi Fifi lagi mendorongku untuk tidur.
“Eh fi aku senang ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”
Tapi tak kudengar jawaban dikarenakan Fifi menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Fifi lagi beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya. Aku geli menggelinjang merasakan nikmatnya kuluman mulut Fifi ke penisku. Telur penisku dijilat dan dihisap perlahan. Serasa ujung syarafku menegang.

Kujepit kepalanya dengan dua pahaku, Aku mulia menggumam tak karuan tapi Fifi makin lama ganas melumat penisku. Ujung penisku dihisap kuat-kuat kemudian dilepas lagi dan tangnnya mengocok tiada henti. Akhirnya aku menyerah untuk merasakan kenikmatan mulut Fifi yang makin lama menggila. Kulihat kepala Fifi naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Saat mulutnya menghisap kusaksikan pipi Fifi kempot layaknya orang tua.

Penisku dikeluarkan dari mulutnya dan kusaksikan kepala penisku udah memerah siap untuk menyemprotkan air kehidupan. Fifi lagi menggoyang mulutnya untuk penisku tiada henti. Kepala penisku mendapat perlakukan istimewa. Dihisap dan dikulum. Lidahnya menjilat dan mengecap seluruh anggota penisku. Tangan Fifi menunjang mulutnya yang mungil memegangi penisku yang menjadi tak pasti arah. Aku kegerahan, kupegang kepalanya dan kuataur ritme supaya aku tidak cepat keluar.

Hanya nada aneh itu yang mampu terlihat dari mulutku. Aku coba duduk untuk memandang seluruh gerakan Fifi yang makin lama liar terhadap penisku. Kepala Fifi selamanya dalam dekapan tangaku, kuciumi rambutnya yang halus dan kobelai punggungnya yang putih licin, dia menjadi berkeringat mengagumu penisku. Mulut Fifi berguman nikmati ujung penisku yang makin lama membonggol. Tanganku kuarahkan untuk meremas payudaranya.

Saat kegelianku datang, payudaranya jadi sasaran amuk tanganku. Kuremas kuat Fifi hanya mengguman dan melenguh. Gila, Sayang aku tidak sukses mengatur selagi yang lebih lama lagi untuk tidak mengeluarkan cairanku. Mulut Fifi sekain ganas memandang tingkahku yang menjadi tak karuan. Lenguhku makin lama keras. diluar dugaan Fifi makin lama kuat laksanakan kuluman dan hisapan peda penisku. Akhirnya aku tidak tahan merasakan kenikmatan yang tiada tara ini. Kuangkat pantatku tinggi – tinggi, rupanya Fifi sadar maksudku, dimasukkannya dalam-dalam penisku dan kurasakan Fifi jadi kuat menghisap cairanku aku jadi menjadi tersedot masuk dalam mulutnya.

Tak seberapa lama setelah cairanku habis, Fifi masih mengulum dan bersihkan sisa-sisa bersama mulutnya. Aku hanya bisa tengadah merasakan semuanya. Setelah itu Fifi terasa melepas mulutnya berasal dari penisku. Kulihat semuanya sudah bersih dan licin. Fifi tersenyum dan dia mengelus dadaku yang masih telanjang. Aku baru bisa berdiri dan menuju ke kamar mandi waktu Fifi beranjak berasal dari duduknya untuk membuatkan saya minuman. Kubersihkan diriku. Aku minum sejenak, dan Fifi hanya diam saja memandangiku.
“Kenapa Fi…?”, tanyaku.

Dia memandangku dan berkata, “Maaf ya De sebetulnya saya tadi hanya memancingmu saja kok, saya nggak mengerti anda sudah dulu main ama Diana atau belum, abisan saya menyaksikan tatapan mata Diana sama anda kadang mesra sekali sih saya menjadi curiga”
“Gila, kupikir”, tapi saya hanya senyum saja mendengarnya.

Tak terasa waktu sudah menyatakan jam 12.45 saya wajib bergegas untuk menyiapkan rapat. Kami berdua menuju ke toko area Fifi memarkir mobilnya. Selama diperjalanan kami tambah mesra dan beberapa kali kudengar lenguh manja Fifi seakan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tangankupun sekali-kali tidak ulang cemas menelungkup disela pahanya atu penggelayut dipayudaranya yang besar. Bahkan Fifi tambah melepas pahanya terbuka lebar bersama rok terangkat untuk mempermudah tanganku mengembara dikemaluannya. Fifipun tak sudi kalah penisku menjadi sasaran tangannya waktu tangaku tidak tempati kemaluannya. Kurasakan penisku tegang kembali. Fifi hanya tersenyum dan meraba tetap penisku berasal dari luar celana. Akhirnya hingga terhitung ditempat Fifi memarkir mobil dan kami berpisah, Fifi beri tambahan kecup manja dan ucapan menerima kasih.

Aku hanya tersenyum dan bergumam, “Besok saya sudi lagi..”
Fifi mengangguk dan bicara “Kapanpun Ade mau, Fifi dapat layani”
Hati setanku bersoak mendengar jawaban yang mempunyai kandungan arti kemanjaan sebuah penis dan keganasan kemaluan memerah bersama bulu halus. Diana tidak mengerti kecuali saya sering merasakan kemaluan Fifi yang putih dan empuk itu. Mereka masih tetap akrab dan berlangsung bersama layaknya biasanya.

Tidak ada komentar:
Write komentar