Rabu, 24 Oktober 2018

Cerita Dewasa - Goyangan Ana Membuatku Lupa Segalanya


KacangMasPoker - Cerita Dewasa - Goyangan Ana Membuatku Lupa Segalanya - Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk didalam hatinya. Di satu segi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia selalu jadi sebagai seorang istri yang kudu melindungi kesucian perkawinan mereka dan kesetiaannya terhadap sang suami. Tapi di segi lain Ana tak mampu pungkiri bahwa tersedia rasa yang lain tumbuh di hatinya terhadap Jodi hingga kala ini. Seorang pria menarik berumur lebih kurang tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam selalu membuat jantungnya berdebar kencang kala bertemu mata. Sosoknya yang tinggi tegap membuatnya benar-benar menawan.

Ana seorang wanita ayu yang mampu dikatakan sedikit pemalu dan selalu berpegang teguh terhadap sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit lebih besar sebab menyusui dan sepasang pantat yang menggoda. Rambutnya lurus panjang bersama mata indah yang mampu melumerkan kokohnya batu karang. Semua yang tersedia terhadap dirinya membuat dia mempunyai kekuatan tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak dulu menunjukkannya.
Ah… misalnya saja dia mengaenal Jodi jauh sebelum akan suaminya datang didalam kehidupannya!

Ana pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan didalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya. Vaginanya jadi bergetar akibat membayangkannya dan kala dia menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat melewatkan kancing celananya lantas menurunkan resleitingnya. Tangannya menyelinap di balik celana didalam katunnya yang berwarna putih, melewati rambut kemaluannya hingga hingga terhadap gundukan daging hangatnya. Nafasnya jadi terhenti sejenak kala jarinya menyentuh kelentitnya yang telah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi yang benar-benar kuat.

Dia terdiam sebagian waktu. Roy pulang 2 jam lagi, dan Jodi termasuk datang lebih kurang didalam kala yang sama. Kenapa tidak? Dia tak mampu menghambat motivasi hati kecilnya. Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya semata-mata untuk memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih berasal dari cukup, segi lain hatinya mencoba beralasan membetulkan kobaran gairahnya yang semakin membesar didalam dadanya.

Ana menurunkan celana jeansnya dan mengeluarkan kakinya satu persatu berasal dari himpitan kain celana jeansnya. Melepaskan celana dalamnya juga, lantas dia lagi rebah di atas sofa. Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka. Pejamkan matanya lagi dan tangannya lagi bergerak ke bawah, menuju ke pangkal pahanya, membuat dirinya jadi se nyaman yang dia inginkan.

Dia menikmati waktunya, menikmati tiap tiap detiknya. Dia membayangkan Jodi sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Ana tak dulu berselingkuh selama ini, membayangkan bersama pria lain tak sekedar Roy saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi saat ini tersedia sesuatu berasal dari pria ini yang menyeretnya ke didalam fantasi barunya.

“Ups! Maaf!” terdengar sebuah suara. Matanya segera terbuka, dan dia tercekat. Dia lihat bayangan seorang pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kecuali dia telah laksanakan masturbasi selama lebih berasal dari 10 menit, dan dia benar-benar tenggelam didalam alam imajinasinya hingga tak sadar tersedia seseorang yang masuk ke didalam rumah. Dan dia sadar kecuali bayangan pria itu adalah Jodi, bersama terburu-buru dia mengambil alih pakaiannya dan segera memakainya lagi.



“Mafkan saya Ana,” kata Jodi, “Nggak tersedia yang menjawab ketukanku dan pintunya terbuka.” dia berada di sudut ruangan jauh berasal dari pandangan, tapi dia telah lihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya kala dia memasuki ruangan ini membakar pikirannya. Istri sahabatnya berbaring bersama kaki terpentang lebar di atas sofa itu, tangannya bergerak berputar terhadap kelentitnya. Pahanya yang lembut dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam memutari bibir vaginanya. Penisnya mengeras bersama cepat didalam celana jeansnya.

“Nggak apa-apa,” jawab Ana berasal dari area keluarga, “Kamu boleh masuk sekarang.” dia telah berpakaian lengkap sekarang, dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya didalam telapak tangannya. “Aku benar-benar malu.” katanya kemudian.

“Ah, kita semua dulu melakukannya, Ana!” jawab Jodi. Dia berdiri pas di samping Ana, layaknya inginkan sehingga Ana mampu lihat seberapa ‘kerasnya’ dia. Dia tak mampu mencegahnya, wanita ini benar-benar menggoda. Dia jadi kecuali dia inginkan sehingga wanita ini bergerak padanya!!!

“Tetap saja memalukan!” katanya, menghilangkan tangannya berasal dari wajahnya. Vaginanya berdenyut benar-benar hebat, dia hampir saja memperoleh orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain jadi kala dia lihat tonjolan menggelembung terhadap bagian depan celana Jodi. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini memergokinya. Sekarang Jodi jadi lebih terbakar lagi, ini lebih berasal dari cukup.

“Nggak tersedia yang kudu kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku setelah apa yang telah saya lihat tadi!” katanya tenang. Ana menatapnya penuh bersama isyarat tanya. “Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu layaknya itu,” dia menjelaskan, “Sebuah perasaan yang belum dulu ku alami sebelumnya.” kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia benar-benar menginginkannya, membuat Ana semakin basah. Dia sadar betapa istri sahabatnya ini ‘tertarik’ akan perkataannya tersebut dan Jodi memastikan untuk lebih menekannya lagi.

“Lihat akibatnya padaku!” katanya, tangannya bergerak mengelus tonjolan terhadap bagian depan celananya. Ini masih didalam batas yang mampu dikatakan ‘wajar’, belum tersedia batas yang dilanggar. Saat Jodi lihat ‘noda’ basahnya di atas permukaan sofa itu dan mata Ana yang tak berpaling berasal dari seputar pinggangnya, Jodi memastikan akan melanggar batas tersebut.

Ana hanya lihat bersama diam kala kawan baik suaminya ini terhubung kancing dan menurunkan resleiting celananya. Ana tak mampu mengingkari bahwa dia jadi lebih terangsang, dan dia tak mendapatkan kata yang pas untuk menghambat pria ini. Dan kala dia lihat pria di depannya ini memasukkan tangannya didalam celana dalamnya sendiri, vaginanya jadi semakin basah. Jodi mengeluarkan penis ke dua didalam hidup Ana yang dilihatnya secara nyata, disamping penis para bintang film porno yang dulu dilihatnya bersama suaminya dulu. Nafas Ana tercekat, matanya terkunci memandangi penis dihadapannya. Dia belum lihat keseluruhannya, dan ini benar-benar benar-benar tidak serupa bersama milik suaminya. Tapi ternyata ‘perbedaan’ itulah yang semakin membakar nafsunya semakin lapar.

“Suka apa yang kamu lihat?” tanyanya pelan. Ana mengangguk, memberanikan diri lihat ke atas terhadap mata Jodi sebelum akan lihat lagi terhadap penisnya yang keras. Jodi mengumpat betapa beruntungnya sahabatnya. Dia ucapkan sebuah kata. “Sentuhlah!”

Ragu-ragu, bersama hati berdebar kencang, Ana pelan-pelan menyentuh bersama tangannya yang kecil dan memutari penis pria di depannya ini bersama jarinya. Penis pertama yang dia pegang bersama tangannya, tak sekedar milik suaminya, didalam enam tahun belakangan. Perasaan dan emosi yang bergolak di dadanya jadi menegangkan, dan dia inginkan lebih lagi. Jodi lihat penisnya didalam genggaman tangan istri sahabatnya yang kecil, dan dia hanya lihat kala Ana pelan-pelan jadi mengocokkan tangannya.

Terasa benar-benar panas dan keras didalam genggaman tangannya, dan Ana tak mampu hentikan tangannya membelai kulitnya yang lembut dan berurat besar itu. Jodi bergerak mendekat dan membuat batang penisnya jadi hanya sebagian inchi saja berasal dari wajah Ana.

Jodi menyentuh tubuh Ana, tangannya meremas pahanya yang masih terbungkus celana jeans. Tanpa sadar Ana terhubung kakinya sendiri melebar untuknya, dan tangan Jodi bergerak semakin didalam ke celah paha Ana. Terasa desiran kuat nampak berasal dari vaginanya kala tangan Jodi jadi mengelusi berasal dari luar celana jeansnya, Ana menggelinjang dan meremas penisnya semakin kencang.

Dengan tangannya yang masih bebas, dipegangnya belakang kepala Ana dan mendorongnya semakin mendekat. Ana tak berusaha berontak. Matanya masih terpaku terhadap penis Jodi, dia menunduk ke depan dan bersama lembut mencium ujung kepalanya. Lidahnya terjulur nampak dan Ana kemudian jadi menjilat berasal dari pangkal hingga ujung penis barunya tersebut.

Sekarang giliran Jodi, tangannya bergerak melucuti pakaian Ana. Ana yang sedang asik bersama batang keras didalam genggaman tangannya tak mengacuhkan apa yang dilaksanakan Jodi. Diciumnya kepala penis Jodi, menggodanya layaknya yang disukai suaminya (hanya itulah seputar referensi yang dimilikinya).

Tangan Jodi menyelinap didalam celana didalam Ana, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Ana melenguh pelan kala tangan Jodi menyentuh kelentitnya. Dia terhubung lebar mulutnya dan memasukkan mainan barunya tersebut ke didalam mulutnya, lidahnya berputar pelan memutari kepala penis didalam mulutnya. Jodi mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Dia menatapnya dan lihat batang penisnya menghilang didalam mulut Ana, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.

Jodi menjalankan jarinya terhadap kelentit Ana, menggoda tombol kecilnya, mulut Ana tak mampu bebas mengerang kala tersumpal batang penis Jodi. Dorongan gairah yang hebat membuat Ana semakin bernafsu mengulum naik turun batang penis Jodi. Pinggulnya bersama reflek bergerak memutar merespon tarian jari Jodi terhadap kelentit sensitifnya.

Jari Jodi mengeksplorasi lubang hangatnya Ana, membuat lenguhannya semakin sering terdengar didalam bunyi yang aneh sebab dia tak termasuk sudi melewatkan mulutnya berasal dari batang penis Jodi. Ana tak lagi membayangkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya. Ini benar-benar lain bersama dia didalam keseharian, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri misalnya dia melihatnya kala ini. Semuanya meledak begitu saja. Sesuatu yang dimiliki pria ini yang terhubung pintu berasal dari segi lain dirinya dan Jodi benar-benar menikmati perbuatannya. Masing-masing masih selalu asik bersama kemaluan pasangannya. Dan Ana inginkan lebih berasal dari ini. Mereka berdua inginkan lebih berasal dari semata-mata begini.

Ana menelan semua batang penis Jodi, menahannya di didalam mulutnya untuk memenuhi kehausan gairahnya sendiri. Hidungnya hingga menyentuh rambut kemaluan Jodi, ujung kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokannya, hampir membuatnya tersedak.

Jodi mengeluarkan tangannya berasal dari balik celana didalam Ana yang membuatnya sedikit kecewa, tersedia sesuatu yang jadi hilang. Diraihnya tepian celana jeans Ana dan bersama cepat Ana mengangkat sedikit pantatnya berasal dari atas sofa, yang sudi tak sudi membuatnya melewatkan batang penis itu berasal dari mulutnya, dan mempermudah kawan baik suaminya ini melewatkan celananya berasal dari kakinya yang halus.
Nafasnya tercekat, dada jadi berat kala dia lihat Jodi menarik celana dalamnya. Dengan sedikit memaksa dia menurunkannya melewati kakinya dan Ana menendangnya menyingkirkan berasal dari kakinya sendiri. Membantu Jodi menelanjangi tubuh bawahnya. Jodi saat ini berlutut di lantai dan menatap terpesona terhadap segitiga menawan berasal dari rambut kemaluan Ana.

Dia menyentuh vagina Ana bersama tangan kirinya, menjalankan jari tengahnya terhadap kelentitnya sambil tangan yang satunya menggenggam batang penisnya sendiri.

Ana mendesah pelan, pinggulnya bergetar. Matanya terpejam rapat, dia benar-benar meresapi rasa yang diberikan selangkangannya. Jodi mengoleskan kepala penisnya terhadap pipi dan hidung Ana. Saat hingga di mulutnya, Ana terhubung mulutnya segera dan Jodi segera mendorong penisnya masuk.

Tangannya yang kecil menggenggam buah zakarnya dan Ana terhubung matanya perlahan kala dia jadi menjalankan kepalanya naik turun terhadap batang penisnya. Jodi semakin melesakkan jarinya ke didalam vagina Ana, membuat Ana memejamkan matanya lagi, mengerang. Vaginanya jadi benar-benar basah! Jarinya bergerak di semua rongga lubang itu, bergerak nampak masuk kala ibu jarinya mengerjai kelentit Ana.

Kini, celana jeans dan celana didalam Jodi telah jatuh merosot di atas lantai, Jodi menarik penisnya nampak berasal dari mulut Ana dan segera menendang pakaian bawahnya menjauh. Dia menunduk, tangannya bergerak ke bawah bongkahan pantat Ana, mengangkatnya berasal dari atas sofa sehingga bagian bawah tubuh istri sahabatnya ini lebih terekspose ke atas. Ana menggapai penisnya dan segera memasukkannya lagi ke didalam mulutnya. Jodi mendekatkan kepalanya terhadap daging nikmat Ana.

Masih selalu menghambat pantat Ana ke atas, mulutnya mencium bibir vagina Ana, mencicipi rasa berasal dari istri sahabatnya untuk pertama kalinya. Mulut Ana segera mengerang merespon, sejenak menikmati sensasi yang diberikan Jodi sebelum akan lagi meneruskan ‘pekerjaan’ mulutnya. Lidah Jodi melata terhadap dinding bagian didalam berasal dari vagina Ana, menjilati sari buah gairah yang dikeluarkannya.

Ana jadi bibir Jodi menjepit tombol sensitifnya dan lidahnya bergerak pelan terhadap sasarannya. Erangan semakin tak terlewati lepas berasal dari mulutnya akibat perlakuan Jodi kali ini. Batang penisnya lepas nampak berasal dari cengkeraman mulut Ana. Jodi semakin meningkatkan pantat Ana, menekan vagina Ana terhadap wajahnya dan lidahnya semakin bergerak menggila. Jantung Ana serasa sudi meledak, nafasnya jadi berat… benar-benar dekat…

Jantungnya berhenti berdenyut, orgasmenya datang. Pinggulnya mengejat di wajah Jodi bersama liar. Ana jadi jiwanya melayang entah kemana! Pria ini memberinya sebuah oral seks terhebat yang dulu didapatkan didalam hidupnya!

Akhirnya, Ana lagi ke bumi. Jodi melewatkan pantatnya, mengangkat kepalanya berasal dari selangkangan Ana. Batang penisnya jadi benar-benar keras, dan nafasnya terdengar memburu tak beraturan. Ana pikir dia tak barangkali mampu menghentikan pria ini saat ini meskipun dia menginginkannya. Jodi naik ke atas sofa, menempatkan dirinya satu diantara paha Ana, yang selalu Ana biarkan terbentang lebar hanya untuknya.

Terlintas didalam pikirannya kecuali dia selalu meneruskan ini terjadi, milik Jodi adalah penis ke dua yang akan memasuki tubuhnya didalam hidupnya. Sedikit gelembung rasa bersalah melayang didalam benaknya. Yang bersama cepat meletus menguap kala ujung kepala penis Jodi menyentuh bibir vaginanya, membuat sekujur tubuhnya seakan tersengat aliran listrik.

Dengan perlahan Jodi memasukkan penisnya menembus ke didalam tubuh Ana. Pada pertengahan perjalanannya dia menghentikan sejenak gerakannya, menikmati gigitan bibir vagina Ana terhadap batang penisnya dan tiba-tiba dia menghentakkan kedalam bersama satu tusukan. Dinding vaginanya terbuka menyambutnya, dan pelan-pelan Ana mampu merasakan dirinya terima sesuatu yang lain memasuki tubuhnya kini. Tubuhnya merinding, perasaan mengagumkan ini merenggut nalarnya.

Jodi mengeluarkan separuh berasal dari batang penisnya dan menghujamkannya lagi seluruhnya ke didalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan dan Jodi menghambat penisnya sejenak di didalam vagina Ana, meresapi sensasinya. Manahan berat tubuhnya bersama ke dua lengannya, dia menatap ke bawah terhadap istri sahabatnya ini sambil menjalankan penisnya nampak masuk didalam vagina Ana bersama gerakan lambat.

Ana pejamkan matanya, mendesah lirih kala dia rasakan kejantanan Jodi nampak masuk didalam tubuhnya. Jodi lihat batang penisnya menghilang lantas nampak lagi didalam daging hangat basah milik Ana lagi dan lagi, dan gerakannya perlahan semakin cepat. Nafas keduanya semakin berat, Jodi bergerak semakin cepat, Ana menggelinjang, mengerang, kakinya terangkat keatas.

Kedua kakinya akhirnya jatuh dibelakang pantat Jodi yang mengayun nampak masuk. Tubuh Jodi menindih tubuh kecil wanita di bawahnya kala dia mengocok vaginanya semakin keras. Dia menciumi leher Ana, dan menghisap lubang telinganya bersama mulutnya, erangan keduanya terdengar mengiringi tiap tiap gerakan tubuh mereka.

Lengan Ana memutari tubuh Jodi, kukunya tertancap terhadap punggung Jodi kala kakinya terayun-ayun oleh gerakan pantat Jodi. Mulut Ana menyusuri leher Jodi, mencari bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, mereka berciuman untuk pertama kalinya. Lidah Ana merangsak masuk ke didalam mulut Jodi mengiringi batang penisnya yang menggenjot tubuhnya berulang-ulang. Bibir keduanya saling melumat, saling mengerang didalam mulut tiap-tiap di atas sofa di area sedang itu. Sofa itu sedikit berderit akibat gerakan Jodi yang jadi tambah liar.

Ana mampu merasakan orgasmenya jadi tumbuh, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menghambat erangannya lagi. Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang benar-benar keras dan semakin keras kala penis keras Jodi semakin melebarkan vaginanya dan Jodi memasukinya jadi tambah dalam.
Seorang pria baru! Ana tak dulu melakukannya bersama pria lain tak sekedar Roy di awalnya dan pria baru ini melakukannya bersama benar-benar hebat! Semuanya jadi bergerak cepat. Orgasmenya meledak, Ana mencoba menghambat erangannya bersama menggigit bibir bawahnya. Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria baru ini bersama kuat, dan Ana menghentakkan pinggulnya keatas berlawanan bersama gerakan Jodi di atas tubuhnya, berusaha sehingga batang penis Jodi tenggelam semakin didalam terhadap tubuhnya kala ombak orgasme mengambil alih alih kesadarannya.

Jodi memandangi Ana kala dia dilanda orgasme, masih selalu mengocok penisnya bersama kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu enteng ditaklukannya! Dia merasakan miliknya termasuk segera tiba, gerakannya semakin dipercepat.

Dalam sebagian tusukan kemudian, dan lantas meledaklah. Sejenak setelah orgasme Ana mereda, orgasme Jodi datang.

Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh didalam vagina Ana. Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat nampak berasal dari ujung penisnya mendarat didalam rahim Ana seakan tanpa jeda.

Ana menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma berasal dari penis Jodi. Jodi tak mampu menghambat tubuhnya lebih lama, dia jatuh menindih tubuh Ana di bawahnya, mencoba bernafas bersama ada problem payah.

Tangan Ana membelai punggung Jodi kala sperma terakhirnya nampak berasal dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas. Kedua bibir mereka merapat, berciuman bersama lembut. Lidahnya menggelitik rongga mulut Ana dan ciuman mereka berubah jadi liar kala penis Jodi jadi mengecil didalam vagina Ana. Tangan dan paha Ana mencengkeramnya erat, menahannya sehingga selalu berada didalam tubuhnya.

Baca Juga: Cerita Dewasa - Nikmat Bercinta Dengan Tante Lia

Dia memperoleh pengalaman lain bersama pria ini. Pria ke dua yang bercinta dengannya didalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka hentikan ciumannya. Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi berasal dari vagina Ana. Keduanya mengenakan pakaiannya tiap-tiap tanpa saling berkata-kata. Ana benar-benar malu untuk mengucapkan sesuatu dan Jodi tak sadar kudu berbicara apa.

Roy pulang 30 menit kemudian – dia pulang lebih awal, tapi tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lantas makan malam, dan Ana tak mampu menghilangkan pikirannya berasal dari bayangan Jodi selama kala itu.

Roy dan Jodi kemudian sibuk bersama urusan pria yang tak begitu dimengerti oleh Ana. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Ana. Para pria sedang bermain catur. Ana menghabiskan selama harinya mengasuh bayi mereka. Kapanpun kala dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya membayangkan pengalamannya bersama Jodi kemarin. Dia jadi gairahnya menyala-nyala selama hari itu, dan dia mempunyai sebagian menit untuk memuaskan dirinya bersama tangannya sendiri.

Saat menuangkan minuman terhadap suaminya dan Jodi malam itu, dia benar-benar bergairah, dan benar-benar basah. Setiap kali dia melirik Jodi, tersedia desiran halus terhadap vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan dia jadi ketagihan!

Jodi tak jauh beda. Dia bermasturbasi mebayangkan istri sahabatnya ini kemarin malam, sebelum akan tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi benaknya selama hari. Saat Roy pergi ke kamar mandi, Jodi beringsut mendekati Ana.

“Apa kamu menikmati kala kita kemarin?” tanyanya berbisik. “Ya.” Ana tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Jodi terbakar. “Apa kamu menginginkannya sekarang?” dia menanyakan memastikan. Penisnya sudak mengeras sekarang. Ana terkejut bersama pertanyaannya yang benar-benar berani itu, malu-malu, lantas mengangguk.

Jodi memastikan akan sedikit menggodanya. Membuat Ana semakin menginginkannya sehingga peluang mendapatkannya lagi semakin terbuka lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melewatkan kancingnya, tangannya masuk ke didalam pakaian dalamnya. Dia mengeluarkan penisnya, yang telah ereksi penuh. Nafas Ana tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah sensasi. Batang penis itu berada didalam tubuhnya kemarin. Dia menginginkannya lagi sekarang.

Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Jodi segara memasukkan penisnya lagi ke didalam celananya. Roy masuk ke didalam ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja menyatakan penisnya yang ereksi terhadap istrinya.

Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak terhadap mereka, Roy lagi-lagi sudi ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut memerlukan penis Jodi. Begitu Roy menghilang berasal dari pandangan keduanya, Jodi segera bangkit berasal dari kursinya. Mata Ana berbinar terlalu fokus terhadap tonjolan di celana Jodi kala mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.

Dia segera menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang penisnya. Dengan trampil Jodi mengocok penisnya hingga ereksi penuh, benar-benar dekat di wajah Ana. Jodi berdiri dei depan Ana, dan Ana segera berlutut di hadapan kawan baik suaminya.

Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke mulutnya. Saat Jodi jadi bibir lembut Ana menyentuh ujung kepala penisnya, dia jadi mulut itu membuka.

Segera saja kepala penis itu lenyap ke didalam mulut Ana, dan Jodi lihat bibir itu bergerak membungkus semua batang penisnya. Tangannya membelai rambut panjang Ana bersama lembut, menghambat kepalanya kala semua bagian batang penisnya lenyap didalam mulut Ana.

Kepalanya segera bergerak maju mundur terhadap batang penis itu, suara basah berasal dari hisapan mulutnya segera terdengar.

Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Jodi mengeluarkan penisnya berasal dari mulut Ana bersama cepat. Agak ada problem dia memasukkan penisnya lagi didalam celananya dan segera duduk lagi di kursinya, menutupi tingkah laku mereka. Roy duduk dan berikan Ana ciuman kecil, tak sadar kecuali istrinya baru saja memperoleh sebuah batang penis yang lain didalam mulutnya..

Mereka lagi memperoleh peluang sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Bayi mereka menangis di lantai atas, Roy berinisiatif untuk pergi melihatnya. Ana lebih berasal dari suka mengijinkannya. Dia benar-benar inginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun mendapatkannya di didalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.

Mereka mampu mendengar bunyi cara kaki Roy yang menaiki tangga, dan Ana segera berdiri. Dia tak dulu se agresif ini! Tapi ke’hausannya’ akan penis itu mampu pengaruhi tabiatnya. Hanya semata-mata untuk segera melihatnya lagi! Dia segera berlutut di antara paha Jodi, dan Jodi segera membukanya untuknya… .

Tangan mungilnya bersama trampil melewatkan kancing dan resleitingnya, dan dia segera membukanya didalam sekejap. Ana menggapai ke didalam celana didalam Jodi dan mengeluarkan penis kerasnya. Vaginanya segera basah hanya bersama memandangnya saja. Tangannya yang kecil mengocoknya, kala lidahnya menjilati berasal dari pangkal batang penis Jodi hingga ke ujung.

Sekali lagi, dia lagi memasukkannya ke didalam mulutnya. Menghisapnya bersama rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak mengacuhkan efek kepergok suaminya. Jodi mendengarkan bersama seksama gerakan berasal dari lantai atas, memastikan Roy tidak turun ke bawah.

Jodi menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya bersama erat, kepala penisnya kelihatan bekilatan basah terkena lampu ruangan ini kala itu nampak berasal dari mulutnya, mata Ana terpejam menikmati. Dia ternyata begitu pintar mengimbuhkan blow job! Jodi benar-benar inginkan menyetubuhi wanita ini, meskipun hanya sesaat.

Gairahnya telah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Ana, batang penisnya nampak berasal dari mulutnya. Jodi berdiri, penisnya mengacung tegang, dan Ana berdiri bersamaan, memandangnya bersama api gairah yang sama. Jodi menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Jodi memutar tubuh Ana membelakanginya. Ana merasakan tangan Jodi berada terhadap vaginanya, berusaha melewatkan kancing celananya.

“Jangan…” desahan lirih nampak berasal dari mulutnya. Dia tak sadar kenapa kata itu nampak berasal dari mulutnya kala dia inginkan mengucapkan kata ‘ya’. Celananya jatuh hingga lututnya, menyatakan pantatnya yang dibungkus bersama celana didalam katun berwarna putih. Jodi merenggut kain itu dan segera menyentakkannya ke bawah, membuat pantat Ana terpampang bebas di hadapannya. Jodi masih mampu mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia sadar dia safe untuk sebagian saat, dia hanya kudu memasukkan penisnya ke didalam vaginanya, meskipun untuk se detik saja!

Nafas keduanya memburu, dan Ana sedikit menundukkan tubuhnya ke depan, tangannya bersender terhadap meja makan, terhubung lebar kakinya. Jodi jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan pantatnya. Dia sedikit menekuk lututnya sehingga posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, benar-benar tidak nyaman, tapi dia sadar kecuali dia benar-benar tinggi untuk Ana. Dia sadar dia akan jadi ada problem didalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak sehingga terpenuhi segera.

Dia menjalankan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh bibir vaginanya. Ana telah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan api gairah Jodi. Saat bibir vagina Ana sedikit mencengkeram ujung kepala penisnya, Jodi sadar jalur masuknya telah tepat. Dia mendorong ke depan. Ana menghisapnya masuk ke dalam, separuh berasal dari penisnya masuk ke didalam bersama cepat.

Ana mendesah, jadi Jodi memasukinya. Jodi mencengkeram pantat Ana dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya telah seluruhnya terkubur ke didalam cengkeraman hangatnya. Jodi jadi menyetubuhinya berasal dari belakang, menarik penisnya separuh sebelum akan mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di surga bagi mereka berdua. Jodi berada di didalam vaginanya hanya sebagian detik, tapi bagi keduanya itu telah mampu meredakan gelora api gairah yang membakar.

Tiba-tiba Jodi mendengar gerakan berasal dari lantai atas. Ana tak menghiraukannya, dia telah tenggelam jauh didalam perasaannya. Jodi mengeluarkan penisnya berasal dari vagina Ana. Sebenarnya Ana inginkan teriak melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana dalamnya sekaligus ke atas. Saat Roy datang, mereka berdua telah duduk lagi di kursinya masing-masing, gusar.

Jodi dan Ana menghabiskan sisa malam itu bersama gairah yang tergantung. Saat malam itu berakhir, Jodi segera bergegas pergi ke kamarnya dan segera mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit saja baginya bermasturbasi dan legalah….

Tapi bagi Ana, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di lantai yang tidak serupa bersama kamar tamu yang dihuni Jodi, dan dia tak punyai peluang untuk laksanakan masturbasi. Bahkan Roy tak mencoba untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya bersama resah. Ana berikan sebagian menit lagi untuk suaminya sebelum akan dia tak mampu membendungnya lagi.

Dia turun berasal dari daerah tidur, setelah memastikan suaminya telah tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia hanya kenakan kaos putih besar hingga lututnya dan celana didalam saja untuk menutupi tubuh mungilnya.

Dengan hati-hati dia terhubung pintu kamar Jodi, menyelinap masuk, dan menutup perlahan pintu di belakangnya. Jodi telah tertidur sebagian menit yang lalu. Ana berdiri di samping daerah tidur, lihat pria yang tertidur itu, memastikan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak layaknya dirinya! Dia tak dulu seagresif ini! Dia tak dulu berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi pergantian besar.

Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Jodi, Jodi tergolek tidur di atas kasur hanya kenakan celana dalamnya. Ana mencengkeram bagian pinggirnya dan bersama cepat menariknya turun hingga lututnya, melewatkan penis Jodi yang masih lemas. Dengan memandangnya Ana merasakan desiran halus terhadap vaginanya. Dia tak yakin Jodi tak terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia sadar bagaimana cara membangunkannya.

Ana duduk di samping Jodi, bersama perlahan terhubung kaki Jodi ke samping. Tangan mungilnya menggapai penis Jodi yang masih lemas menuju ke mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di lebih kurang pangkal paha Jodi. Jodi setengah bangun, jadi nyaman. Penisnya membesar didalam mulut Ana, dan sebelum akan ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga. Tak memerlukan kala lama baginya untuk sadar apa yang sedang terjadi – istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!

Dia mendesah, tangannya menggapai ke bawah dan mengelus rambut panjang Ana kala bersama tentu penisnya semakin mengeras didalam mulut Ana. Merasakan penisnya yang semakin membesar didalam mulutnya membuat celana didalam Ana basah, dan dia jadi menjalankan kepalanya naik turun. Dia menghisap bersama berisik, lidahnya menjalar naik turun layaknya seorang professional.

Jodi mampu mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Ana kala menghisap penisnya, dan dia mampu lihat bayangan tubuh Ana yang diterangi sinar bulan yang masuk ke didalam kamarnya yang gelap. Ana sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi sebelum akan tidur tadi, kecuali tidak tentu dia tak akan mampu bertahan lama.

Ana tak mampu menahannya lagi. Dia inginkan vaginanya segera diisi. Dia benar-benar terangsang, dia benar-benar memerlukan penis itu didalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya penis Jodi berasal dari didalam mulutnya, dan berdiri bersama bertumpukan lututnya di atas daerah tidur itu. Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan ke dua ibu jarinya di ke dua segi celana dalamnya dan jadi menurunkannya. Diangkatnya keliru satu kakinya untuk melewatkan celana didalam itu berasal dari kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya sesak, sadar apa yang menantinya.

Diarahkannya batang penis Jodi ke atas bersama tangannya yang kecil dan bergerak ke atas Jodi, memposisikan vaginanya di atasnya. Jodi mampu merasakan bibir vagina Ana yang basah menyentuh ujung kepala penisnya kala Ana jadi menurunkan pinggulnya.

Daging berasal dari bibir vaginanya yang basah terhubung dan kepala penis Jodi menyelinap masuk. Ana mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh ke dua lengannya jadi agak maju ke depan. Ana semakin menekan ke bawah, membuat keseluruhan batang penis Jodi akhirnya tenggelam ke dalamnya.

Erangan Ana semakin terdengar keras. Dia jadi benar-benar penuh! Jodi benar-benar membukanya lebar! Ana semakin menekan pinggulnya ke bawah dan dia jadi menciumi leher Jodi, berusaha menghambat Jodi di didalam tubuhnya. Bibir mereka bertemu dan saling melumat bersama bernafsu. Lidah Ana menerobos masuk ke didalam mulut Jodi, menjalar di didalam rongga mulutnya kala dia selalu menghambat batang penis Jodi sehingga berada di didalam vaginanya.

Jodi membalas lilitan lidah Ana, tangannya bergerak masuk ke balik kaos yang dipakai Ana, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Ana. Tangannya mengangkat pantat Ana ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya – Ana selalu tak melewatkan batang penis Jodi teangkat benar-benar jauh berasal dari vaginanya!

Tak mengacuhkan keberadaan Roy yang masih terlelap tidur di kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu mirip lainnya. Tangan Jodi naik ke punggung Ana, menarik kaos yang dipakai Ana bersamanya. Ciuman mereka merenggang, Ana mengangkat tubuhnya, tangannya mengangkat ke atas kala Jodi melewatkan kaosnya lepas berasal dari tubuhnya. Payudaranya terbebas. Jodi melihatnya untuk pertama kalinya. Di didalam keremangan cahaya, Jodi masih mampu menangkap keindahannya. Payudaranya yang tak begitu besar bersama putting susu yang keras menantang, dan dia menggoyangkannya dihadapan Jodi, menggodanya.

Jodi mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menghambat punggung Ana kala dia menghisap putingnya ke didalam mulutnya. Ana menggelinjang kegelian kala lidahnya bergerak memutari sebelah payudaranya sebelum akan mencium yang satunya lagi. Pada kala yang sejalan Jodi mengangkat pantatnya, masih berusaha sehingga selalu tenggelam didalam vaginanya, tapi bergerak nampak masuk bersama pelan. Tangannya meremas payudara Ana yang bebas, sedangkan mulutnya tetap merangsang payudara yang satunya bersama mulutnya.

Ana lihat Jodi yang merangsang payudaranya, tangannya membelai rambut Jodi bersama lembut. Ana jadi penis Jodi bergerak nampak sedikit tapi tak lama kemudian masuk lagi ke didalam vaginanya. Dia jadi benar-benar nyaman, benar-benar tidak serupa di didalam tubuhnya. Dia jadi menggoyang, mengimbangi kocokan Jodi yang jadi jadi tambah cepat.

Jodi melewatkan mulut dan tangannya berasal dari payudara Ana dan rebah lagi ke atas kasur. Ana jadi mengangkat pinggulnya naik ke atas hingga batang penis Jodi hampir lepas ke luar seluruhnya sebelum akan menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi. Tangan Jodi lagi terhadap pantat Ana, meremasnya sambil memandangi wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan tanpa mampu dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar nampak berasal dari mulut Ana.

Orgasme yang benar-benar dinantikannya seharian ini jadi terbangun didalam tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Jodi menjalankan tubuh Ana naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling bertemu. Nafas Ana semakin berat, Penis Jodi menyentak didalam tubuhnya berulang kali.

Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Ana mempercepat kocokannya terhadap penis Jodi, menghentakkan jadi tambah cepat sejalan orgasmenya yang mendesak keluar. Ana tak mampu membendungnya lebih lama lagi, pandangannya jadi jadi gelap. Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi, semua sendi tubuhnya bergetar kala dia nampak bersama hebatnya. Mulutnya memekik melewatkan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.

Melihat panorama itu gairah Jodi semakin memuncak, dia tak berikan peluang terhadap Ana untuk menikmati sensasi orgasmenya. Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia bergerak ke atas tubuh Ana dan Ana terhubung pahanya melebar menyambutnya secara refleks.

Jodi memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana. Dengan pelan dia jadi masuk, dan mendorongnya masuk ke didalam lubang hangatnya. Ana mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar untuknya. Jodi menghambat berat tubuhnya bersama ke dua lengannya.

Jodi memberinya satu dorngan yang kuat. Ana memekik, ombak kenikmatan menggulungnya kala batang keras itu memasuki tubuhnya. Jodi jadi menyetubuhinya tanpa ampun, Ana telah benar-benar membakar gairahnya. Jodi mengocokkan penisnya nampak masuk didalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah tubuhnya bersama cepat, ke dua kaki Ana terayun-ayun di atas pantatnya yang menghentak.

Tempat tidur hingga bergoyang sebab hentakan Jodi. Ana menggigit bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin jadi tambah keras.

Jodi jadi kehilangan kontrol. Penisnya nampak masuk didalam vagina Ana sebelum akan akhirnya, dia menarik nampak batang penisnya bersama bunyi yang benar-benar basah.

Jodi mengerang, batang penisnya berdenyut hebat didalam genggaman tangannya. Sebuah tembakan yang kuat berasal dari cairan kental putih nampak berasal dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Ana, sebagian darinya bahkan hingga di payudaranya.

Ana menarik nafas, dadanya jadi sesak kala dia lihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat nampak berasal dari penis Jodi, dan mendarat di atas perutnya. Terasa benar-benar panas terhadap kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya sadar bahwa itu bukan semburan sperma suaminya, tapi berasal dari seorang pria lain.

Akhirnya, sperma paling akhir menetes berasal dari penis Jodi, menetes ke atas rambut kemaluan Ana yang terbaring di depannya bersama kaki terpentang lebar. Dengan mata yang terpejam, Ana tersenyum puas.

“Aku membutuhkannya” bisiknya. Mereka terdiam sebagian kala meredakan nafas yang memburu sebelum akan akhirnya jadi membersihkan tubuh basah mereka. Jodi mencium bersama lembut bibir Ana yang tersenyum.

Ana kenakan kaosnya dan menggenggam celana dalamnya didalam tangan, melangkah nampak berasal dari kamar itu bersama perasaan yang benar-benar lega.

Jodi bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam segera menyergap benaknya, penisnya jadi mengeras. Dikeluarkannya batang penisnya dan perlahan jadi mengocoknya.

Dia jadi benar-benar suka kala mendengar tersedia seseorang yang sedang mandi. Dimasukkannya penisnya lagi kedalam celana dalamnya, bergegas kenakan celana jeansnya dan bergegas nampak kamar bersama bersemangat, turun ke lantai bawah.

Dia berharap yang sedang mandi adalah Roy dan Ana tersedia di lantai bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera ke sana dan ternyata….

Ana masih bersama pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos besar hingga lutut, dan sebuah celana didalam saja di baliknya. Dia menoleh kala mendengar tersedia yang mendekat, dan segera tersenyum kala sadar siapa yang datang. Terasa tersedia desiran halus di vaginanya kala lihat Jodi.

Ana terkejut kala tangan Jodi melingkar di pinggangnya memeluknya erat dan mencium bibirnya. Lalu Ana sadar tersedia seseorang yang sedang mandi di lantai atas dan Roy lah yang sedang berada di kamar mandi itu. Bibirnya membalas lumatan Jodi bersama menggebu kala tangan Jodi menyusup ke didalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.
Ana melenguh di didalam mulut Jodi yang memeluknya merapat ke tubuhnya. Desiran gairah memercik berasal dari payudaranya segera menuju ke vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya didalam dekapan Jodi, tangan Ana memutari leher Jodi.

Mereka berciuman bersama penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan Jodi mendorong tubuh Ana merapat ke dinding. Tangannya meremas bongkahan pantat Ana di balik kaosnya. Dan Ana benar-benar merasakan tonjolan terhadap bagian depan celana jeans Jodi yang menekan perutnya.

Ciuman Ana turun ke leher Jodi, lidahnya melata menuju putting Jodi. Ana melewatkan Jodi mengangkat tubuhnya ke atas meja, memandangnya bersama pasif kala Jodi menyingkap kaosnya hingga dadanya. Ana mengangkat kakinya bersender terhadap tepian meja, mempertontonkan celana didalam putihnya.

Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Jodi berlutut di hadapannya, dia mampu mencium aroma yang kuat berasal dari lembah surganya kala hidungnya bergerak mendekat.

Perlahan diciumnya vagina Ana yang masih tertutupi kain itu, Ana mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Ana jadi gembira kala Roy berada lama di didalam kamar mandi!

Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Jodi hanya menatapnya kala tangan Ana menarik celana dalamnya sendiri ke samping, menyatakan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang kemerahan.

Ana menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah kelihatan berkobar didalam matanya, menghambat celana dalamnya ke samping untuknya. Jodi menatap matanya sejalan bibirnya jadi mencium bibir vaginanya. Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.

Lidah Jodi jadi menjilat berasal dari bagian bawah bibir vagina Ana hingga ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya bersama ujung lidahnya kala dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke didalam lubang vaginanya, mersakan bagaimana rasanya cairan gairah Ana.

Dihisapnya bibir vagina itu ke didalam mulutnya dan dia jadi menjalankan lidahnya naik turun di sana, membuat Ana semakin basah.

Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Jodi. Jodi melewatkan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya tonjolan daging peka itu manfaatkan lidahnya didalam gerakan memutar.

Ana menaruh kakinya terhadap bahu Jodi, duduknya jadi tidak tenang. Tiba-tiba, Jodi menghisap kelentitnya ke didalam mulutnya, menggigitnya satu diantara bibirnya.

Ana memekik agak keras kala serasa tersedia aliran listrik yang menyentak tubuhnya. Lidah Jodi bergerak berulang-ulang terhadap kelentit Ana yang terjepit satu diantara bibirnya, sadar bahwa titik puncak Ana telah dekat. Dilepaskannya kelentit itu berasal dari mulutnya dan tangannya menggantikan mengerjai kelentit Ana bersama cepat.

“Oh Tuhan… ” bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat. Jari Jodi bergerak tanpa ampun, pinggul Ana terangkat karenanya. Ana menggigit bibirnya berusaha sehingga suara jeritannya tak terdengar hingga kepada suaminya yang berada di kamar mandi kala orgasmenya datang bersama hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti sebagian saat, dinding-dinding vaginanya merapat.

Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Jodi. Ana mendesah hebat, akhirnya nafasnya lagi isikan paru-parunya mengiringi terlepasnya orgasmenya.

Jodi berdiri dan segera mengeluarkan penisnya. Ana lihat bersama lapar terhadap batang penis didalam genggaman tangan Jodi. Sebelah tangan Ana masih memegangi celana dalamnya ke samping kala tangannya yang satunya lagi menggapai batang penis Jodi. Tangan kecil itu menggenggamnya kala Jodi maju mendekat.

Dengan cepat Ana menggesek-gesekkannya terhadap bibir vaginanya yang basah, berhenti hanya kala itu telah pas berada di depan lubang masuknya. Mereka berdua mendengarkan bersama seksama suara berasal dari kamar mandi di lantai atas yang masih terdengar. Jodi lihat ke bawah terhadap kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana.

Jodi mendorong ke depan dan lihat bibir itu terhubung untuknya, mengijinkannya untuk masuk. Desahan Ana segera terdengar kala dia mersa terisi. Jodi tetap mendorong, vagina Ana tetap menghisapnya hingga akhirnya, Jodi berada di dalamya didalam satu motivasi saja.

Ana benar-benar panas dan mencengkeramnya, dan Jodi melewatkan penisnya terkubur di didalam sana untuk sebagian saat, meresapi perasaan yang datang padanya. Tangan Ana masih menghambat celana dalamnya ke samping, tangan yang satunya menggapai kepala Jodi mendekat padanya.

Lidahnya mencari pasangannya didalam lumatan bibir yang rapat. Dengan pelan Jodi menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kembali, keras, dan Ana mengerang didalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling merapat, kaki Ana terjuntai terayun dibelakang tubuh Jodi didalam tiap hentakan.

Roy yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur didalam vagina istrinya.

Sementara itu Ana, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain. Penis pria ini menyentuhnya bersama begitu berbeda! Terasa benar-benar nikmat kala nampak masuk didalam tubuhnya layaknya itu! Dia orgasme, melenguh, melewatkan ciumannya.

Jodi mundur sedikit dan lihat batang penisnya nampak masuk didalam lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menghambat celana dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Jodi heran sebab kain itu tak robek. Dia jadi menyutubuhinya bersama keras, sadar kecuali barangkali saja dia tak mempunyai banyak kala lagi.

Jika Roy masuk ke sudut ruangan itu, dia akan lihat ujung kaki istrinya yang terayun dibelakang pantat Jodi. Celana jeans Jodi merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan pantatnya mengayun bersama kecepatan penuh satu diantara paha Ana yang terbuka lebar. Roy barangkali mendengar suara erangan kenikmatan istrinya.

Jodi tetap mengocok, dia mampu merasakan kantung buah zakarnya mengencang dan dia sadar itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya sebagian kocokan lagi sebelum akan dilesakkannya batang penisnya ke didalam vagina wanita bersuami itu dan menahannya di didalam sana.

Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di didalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di didalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk sebagian kala hingga akhirnya mereka tersadar kecuali suara berasal dari didalam kamar mandi telah berhenti, dan tak sadar telah berapa lama itu tak terdengar.

Bibir Jodi mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk sebagian kala sejalan kejantanan Jodi yang melembut di didalam tubuhnya. Kemudian mereka saling merenggang dan Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi itu berasal dari vagina Ana. Dengan trampil dia mengenakan pakaiannya kembali. Ana melewatkan celana dalamnya layaknya begitu. Dia jadi celananya jadi semakin basah kala tersedia sperma Jodi yang menetes nampak berasal dari vaginanya kala dia berdiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar